Zoom Update Fitur Baru untuk Cegah “Zoom-bombing”

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – Zoom meluncurkan fitur baru untuk membantu pengguna melawan para peretas dan troll yang membajak video telekonferensi. Zoom akan menempatkan tombol baru untuk memungkinkan moderator melaporkan perilaku mencurigakan. Fitur ini dibuat untuk menangkal Zoom-bombing.

Nantinya, dengan menekan tombol baru di aplikasi, moderator bisa melaporkan kejadian atau tindakan di luar normal ke tim Trust and Safety Zoom. Selanjutnya, tim bakal mengevaluasi masalah dan memblokir pengguna yang terbukti melakukan aksi negatif.

{Baca juga: Diserang Zoom Booming, Diskusi Wantiknas ‘Disuguhi’ Video Mesum}

Menurut New York Post, dikutip Telset.id, Kamis (23/4/2020), fitur itu akan dimasukkan dalam pembaruan aplikasi Zoom dan diluncurkan pada Minggu (26/4/2020) mendatang. Fitur tersebut hadir untuk untuk mengatasi fenomena bernama “Zoom-bombing”.

Sekadar informasi, “Zoom-bombing” adalah fenomena di aplikasi Zoom, di mana penjahat mengganggu pertemuan virtual dengan meneriakkan kata-kata kotor, menampilkan gambar-gambar tertentu yang mencela, atau menempatkan pornografi di layar.

Insiden itu telah mengganggu sekolah dan lembaga pemerintah yang mau tak mau menggunakan Zoom di tengah kebijakan karantina di rumah guna mencegah penularan virus corona. Serangan tersebut terjadi cukup sering dalam beberapa minggu terakhir.

Zoom, yang berbasis Silicon Valley, memang punya formulir online. Pengguna dapat melaporkan serangan lewat formulir itu. Meski demikian, fitur baru tersebut tetap dihadirkan untuk membuat proses  pelaporan terkait “Zoom-bombing” menjadi lebih mudah.

{Baca juga: Ribuan Video Rapat Online Pengguna Zoom Bocor di Internet}

“Tombol laporan akan ditambahkan ke menu keamanan,” kata Oded Gal, kepala produk Zoom, saat melakukan webinar bersama  Liga Anti-Pencemaran Nama Baik. “Fitur itu membantu kita menangkap informasi tentang yang terjadi di rapat,” imbuhnya.

Kasus zoom-bombing memang meresahkan. Kejadian memalukan ini juga terjadi di Indonesia. Kasus terakhir terjadi pada saat digelarnya diskusi yang diselenggarakan oleh Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas).

Saat itu, muncul gambar-gambar porno yang tak pantas disaat diskusi tengah berlangsung. Padahal pembicara di acara diskusi menghadirkan tokoh-tokoh penting, seperti Ilham Habibie, Garuda Sugardo, hingga Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Widodo Muktiyo. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI