Telset.id, Jakarta – YouTube kembali menghadirkan inovasi untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan interaksi antara kreator dengan audiens.
Dilansir dari The Verge, platform ini tengah menguji fitur baru bernama voice replies, yang memungkinkan kreator membalas komentar menggunakan rekaman suara mereka. Fitur ini diharapkan dapat menciptakan hubungan yang lebih personal antara kreator dan penggemar mereka.
Dalam pernyataan resmi melalui community thread, YouTube menjelaskan bahwa fitur ini bertujuan untuk “menciptakan hubungan yang lebih bermakna antara kreator dan audiensnya.”
BACA JUGA:
Kreator yang tergabung dalam grup uji coba dapat menggunakan ikon gelombang suara saat membalas komentar. Setelah merekam suara mereka, balasan tersebut akan diposting seperti komentar biasa yang dapat dilihat dan didengarkan oleh semua pengguna.
Saat ini, fitur voice replies hanya tersedia bagi kreator melalui aplikasi YouTube versi iOS. Menariknya, berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh tim The Verge, balasan suara ini dapat diputar di perangkat seperti iPhone 15 Pro dan Pixel 6, namun belum bisa diakses melalui web browser di perangkat PC atau Mac.
Hal serupa juga terjadi pada perangkat Android seperti POCO X6 Pro, di mana fitur ini berfungsi dengan baik. Kendati demikian, keterbatasan ini menunjukkan bahwa YouTube masih dalam tahap awal pengembangan fitur.
YouTube menegaskan bahwa pihaknya akan mengumpulkan umpan balik selama fase uji coba berlangsung. Jika tanggapan dari kreator dan audiens positif, fitur ini kemungkinan besar akan dirilis untuk semua kreator di masa mendatang.
BACA JUGA:
- YouTube Larang Konten Senjata Api untuk Anak di Bawah Umur
- YouTube Luncurkan Fitur untuk Melindungi Pengguna Remaja
Selain itu, YouTube juga terus mendorong pembaruan fitur lain, seperti kontrol kecepatan pemutaran video yang lebih mendetail.
Inovasi seperti voice replies menunjukkan komitmen YouTube dalam menyediakan cara interaksi yang lebih kreatif dan personal di platformnya. Hal ini tidak hanya mempermudah kreator dalam merespons audiens, tetapi juga meningkatkan pengalaman pengguna dalam menikmati konten.