Telset.id, Jakarta – WhatsApp baru saja menggulirkan update terbaru yang membawa kemampuan baru yang mereka sebut “Keep in Chat”. Fitur ini memungkinkan pengguna membiarkan menyimpan pesan yang hilang di dalam aplikasi.
Seperti diketahui, fitur disappearing messages atau menghapus pesan otomatis di WhatsApp memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan yang akan hilang secara otomatis setelah jangka waktu tertentu.
Saat fitur ini diaktifkan, setiap pesan yang dikirim ke obrolan akan dihapus secara otomatis setelah tujuh hari. Ini termasuk pesan teks, foto, video, dan semua jenis media lain yang dibagikan di obrolan chat.
BACA JUGA:
- Asyik! Satu Akun WhatsApp Sekarang Bisa Diakses di 4 HP
- Ikuti Jejak Telegram, WhatsApp Bikin Fitur Emoji Animasi
- Desain Antarmuka WhatsApp untuk Android Bakal Mirip iOS
Fitur ini dirancang untuk menambahkan privasi ekstra ke percakapan Anda dan membantu menjaga riwayat obrolan chat Anda tetap rapi. Nah, kini WhatsApp merilis fitur baru yang disebut “Keep in Chat”.
Cara Pakai Fitur Keep in Chat
Jadi, fitur baru Keep in Chat ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan pesan yang hilang atau terhapus otomatis. Untuk menggunakan fitur ini, Anda hanya tinggal menekan lama pesan yang sudah terhapus tersebut.
Namun, pengirim akan diberi tahu dan dapat memutuskan apakah akan menyimpan pesan tersebut dalam obrolan chat. Jika tidak, pesan akan hilang saat timer habis.
Pesan tersimpan akan ditandai dengan ikon bookmark dan dapat ditemukan di folder “Pesan Tersimpan” atau Kept Messages. WhatsApp secara bertahap meluncurkan fitur ini, yang akan segera tersedia untuk semua pengguna di seluruh dunia.
Meskipun WhatsApp terlihat “plin-plan” karena fitur Keep in Chat sebenarnya bertentangan dengan tujuan dihadirkannya fitur disappearing messages atau pesan yang terhapus otomatis, namun WhatsApp punya alasan kenapa mereka menghadirkan fitur ini.
WhatsApp menjelaskan dalam posting blog bahwa fitur Keep in Chat ini berguna untuk menyimpan informasi penting seperti alamat atau catatan suara. Pengirim pesan memiliki keputusan terakhir tentang apakah akan menyimpan pesan. Intinya, WhatsApp ingin memberi penggunanya kendali atas privasi mereka.
Sebelumnya, WhatsApp dikabarkan sedang membuat fitur emoji animasi di platformnya. Fitur yang mampu menampilkan emoji dengan lebih interaktif ini sudah lebih dulu ada di Telegram.
Menurut laporan situs WA Beta Info, WhatsApp sedang mengembangkan emoji animasi dengan menggunakan perpustakaan Lottie. Fitur tersebut masih dalam tahap pengembangan di WhatsApp Desktop beta.
Selain di Desktop, WhatsApp sedang berupaya menghadirkan fitur yang sama ke pembaruan WhatsApp beta di masa mendatang untuk iOS dan Android.
WhatsApp terus berinovasi dengan menghadirkan fitur-fitur baru. Aplikasi perpesanan instan paling populer di dunia ini sudah dilengkapi banyak kemampuan, seperti mengirim pesan teks, pesan suara, melakukan panggilan suara dan video, dan berbagi file media seperti foto dan video.
BACA JUGA:
- WhatsApp di Windows Bisa Video Call Grup Hingga 8 Orang
- WhatsApp Beta Terbaru Uji Fitur Expiring Group
Didirikan pada tahun 2009 oleh dua mantan karyawan Yahoo, Jan Koum dan Brian Acton, WhatsApp dengan cepat mendapatkan popularitas karena antarmuka penggunanya yang sederhana, perpesanan terenkripsi, dan kompatibilitas lintas platform.
Pada tahun 2014, Facebook mengakuisisi WhatsApp seharga $19 miliar, menjadikannya salah satu akuisisi terbesar dalam sejarah teknologi. Saat ini, WhatsApp memiliki lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia dan terus menjadi pilihan utama. [HBS]