Telset.id, Jakarta – YouTube menutup lebih dari 400 channel dan menghapus puluhan juta komentar sebagai tanggapan atas kekhawatiran dari kreator, pengguna, dan pengiklan atas video eksploitasi anak di platform video streaming milik Google tersebut.
“Kami terus mengembangkan tim kami untuk menjaga orang-orang agar tetap aman,” kata YouTube, menanggapi video dari komentator Philip DeFranco yang dipublikasikan kemarin malam.
Selain itu YouTube juga telah melaporkan komentar dan akun kepada penegak hukum terkait, agar bisa dijerat sesuai dengan hukum federal.
{Baca juga: YouTube Hapus 58 Juta Video dan 224 Juta Komentar Spam}
Para pengiklan dan konten kreator juga telah merespons masalah ini, dengan membeberkan bukti otentik soal algoritma YouTube yang kerap mengarahkan pengguna ke video anak-anak.
Seperti video dari Matt Watson yang menunjukkan bagaimana pencarian seperti “bikini haul”, yang menampilkan wanita menjajal berbagai model bikini yang mereka beli, dapat mengarahkan pengguna ke video anak-anak yang menampilkan pesan dari “predator” di kolom komentar.
Sejak video itu keluar, perusahaan besar seperti Epic Games, Nestle, dan Disney telah menarik iklan dari YouTube. Perusahaan lain seperti Grammarly dan Peloton juga telah meminta YouTube untuk menyelidiki lebih lanjut.
{Baca juga: Epic Games dkk Tarik Iklan dari YouTube, Ada Apa?}
Dilansir dari The Verge, pada Sabtu (23/02/2019), perwakilan YouTube sebelumnya mengatakan bahwa mereka akan segera mengambil tindakan dengan menghapus akun dan channel, melaporkan aktivitas ilegal ke pihak berwenang, dan menonaktifkan komentar yang melanggar ketika video Matt Watson menarik perhatian.
“Konten apa pun, termasuk komentar, yang membahayakan anak di bawah umur adalah menjijikkan, dan kami memiliki kebijakan yang jelas melarang ini di YouTube,” kata juru bicara.
Sementara banyak orang mengkritik YouTube, pembuat konten lain justru membela. DeFranco mengatakan dalam videonya bahwa ini adalah sesuatu yang secara konsisten diperangi YouTube selama bertahun-tahun. (BA/FHP)