Telset.id, Jakarta – Wabah virus corona membuat layanan video conference begitu digemari. Alasannya sederhana, ini memungkinkan orang-orang dapat tetap terhubung secara tatap muka, meski berada di tempat yang berbeda. Nah, jika sebelumnya nama Zoom begitu mengemuka, Skype tak mau ketinggalan. Program komunikasi dengan teknologi peer to peer (P2P) ini pun meluncurkan Skype Meet Now demi menghadirkan layanan video conference yang simpel.
Skype Meet Now menawarkan beberapa kemudahan dan mungkin bisa dibilang juga sebagai keunggulan dibanding para kompetitornya, termasuk Zoom. Pertanyaannya, kemudahan seperti apa sih yang ditawarkan layanan video conference baru ini?
Sebagaimana dikutip dari GizChina, Minggu (5/4/2020), Skype Meet Now memungkinkan pengguna melakukan konferensi video tanpa perlu mendaftar atau menginstall aplikasinya.
{Baca Juga: 5 Aplikasi Video Conference untuk Kerja dari Rumah, Gratis!}
Pengguna hanya perlu masuk ke situs Skype Meet Now, kemudian buat tautan link untuk dibagikan ke rekan-rekan sebelum memulai percakapan, semudah itu.
Beberapa fitur menarik lain dari layanan baru Skype tersebut diantaranya: kemampuan untuk merekam panggilan, membuat tampilan layar menjadi blur, dan membagi tampilan layar dengan pengguna lainnya.
Sayangnya Skype tidak menyebutkan jumlah maksimal orang yang bergabung dalam sebuah konferensi video di Skype Meet Now. Mungkin saja jumlahnya sama dengan yang ditawarkan Skype, yakni 50 orang.
Aplikasi video conference memang tengah menuai popularitas akhir-akhir ini. Tengok saja Zoom yang sukses mencatatkan total 200 juta pengguna harian yang melakukan meeting di platform-nya.
{Baca Juga: Berkat WFH, Aplikasi Zoom Kini Punya Ratusan Juta Pengguna}
Pencapaian tersebut disampaikan langsung oleh CEO Zoom, Eric S Yuan yang mengakui bahwa telah terjadi peningkatan pengguna yang besar. Menurut penjelasannya, pada Desember tahun lalu, perusahaannya hanya memiliki 10 juta pengguna aktif harian yang rapat secara online.
”Pada bulan Maret tahun ini, kami mencapai lebih dai 200 juta peserta rapat harian, baik yang gratis maupun berbayar,” ujar Yuan.
{Baca Juga: Irit-iritan Bandwidth 4 Aplikasi Video Conference Populer, Siapa Terbaik?}
Jumlah 200 juta pengguna ini jelas menjadi tantangan terbaru bagi Zoom. Apalagi sebelumnya, mereka diisukan memiliki masalah privasi dan keamanan yang rentan. Untuk itu, Yuan menjanjikan bahwa Zoom kini akan lebih berfokus pada masalah keamanan dan privasi data penggunanya.
”Selama 90 hari ke depan, kami berkomitmen untuk mendedikasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi, mengatasi, dan memperbaiki masalah secara lebih baik dengan cara proaktif. Kami juga berkomitmen untuk transparan selama proses ini,” tegasnya. (HR/IF)