Telset.id, Jakarta – Huawei dengan salah satu mitranya telah mengembangkan tools SDK baru yang memungkinkan developer mem-porting aplikasi GMS ke AppGallery berbasis HMS dengan cepat dan mudah.
Bernama Choice SDK, ini merupakan tools yang pada awalnya dikembangkan untuk Raiffeisen Bank dan aplikasi selulernya. Namun kemudian, Choice SDK dibuat menjadi open source dan tersedia untuk penerbit aplikasi mana pun di seluruh dunia.
SDK ini telah digunakan oleh organisasi di Austria, seperti layanan pos, TV nasional, hingga layanan kereta api.
Dikutip dari GSMArena, Kamis (15/4/2021), seorang eksekutif dari Bluesource mengatakan, Choice SDK memiliki switch stand-alone yang mampu menghilangkan kesulitan pada proses pengembangan aplikasi.
{Baca juga: 10 Smartphone dengan Kamera “Optical Zoom” Terbaik 2021}
Hal inilah yang memudahkan developer untuk menyesuaikan dan mem-porting aplikasi berbasis GMS ke AppGallery berbasis HMS besutan Huawei.
Jika Choice SDK benar-benar tersedia untuk para pengembang aplikasi, tentu HP terbaru Huawei dengan AppGallery dan sistem operasi Android HMS dapat menjalankan aplikasi dengan layanan GMS.
Asal tahu saja, bagi pengguna awam, masih cukup sulit untuk mengoperasikan HP terbaru Huawei dengan OS Android HMS. Pengguna perlu “memutar otak” untuk sekadar menggunakan aplikasi populer yang hanya tersedia di Google Play Store.
Misalnya saja WhatsApp dengan proses backup dan restore data dengan layanan Google Drive, Gojek atau Grab yang membutuhkan layanan Google Maps, hingga game yang terintegrasi dengan layanan Google Play Games.
{Baca juga: Review Huawei Mate 40 Pro: Kamera Monster, Perfoma Nyaris Sempurna}
Huawei memang menyediakan tools seperti Petal Search untuk memudahkan pengguna menginstall aplikasi yang tak ada di AppGallery. Namun tetap saja, aplikasi-aplikasi tersebut belum berjalan secara maksimal tanpa adanya layanan GMS.
AppGallery besutan Huawei kini memang telah berkembang cukup pesat. Dalam keterangan resmi, AppGallery sekarang memiliki 530 juta pengguna aktif bulanan, dengan peningkatan tahunan sebesar 61,5% di Eropa di mana 42 juta orang menggunakannya.
Platform ini memiliki 2,3 juta developer aplikasi, 300.000 di antaranya berbasis di luar China. Angka itu naik 77% lebih banyak dari tahun lalu. (MF)