Telset.id, Jakarta – Baru-baru ini, DeepSeek, chatbot AI asal Tiongkok, berhasil menggeser ChatGPT sebagai aplikasi gratis dengan peringkat tertinggi di Apple App Store AS. Fenomena ini menunjukkan bahwa inovasi AI di Tiongkok melaju lebih cepat daripada yang diperkirakan.
Memang saat ini perkembangan kecerdasan buatan (AI) terus menarik perhatian dunia, terutama dalam persaingan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
DeepSeek sendiri adalah chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh startup berbasis di Hangzhou, Tiongkok. Hangzhou dikenal sebagai pusat teknologi terkemuka di negara tersebut.
DeepSeek menggunakan model AI DeepSeek-V3 yang bersifat open source, memungkinkan transparansi penuh dalam penggunaannya karena kode sumbernya dapat diaudit oleh siapa saja. Transparansi ini menjadi nilai tambah yang signifikan, terutama dalam meredakan kekhawatiran akan potensi pengumpulan data ilegal atau pelanggaran privasi.
BACA JUGA:
- OpenAI Rilis Operator, Beri Cara Baru untuk Browsing
- Apakah Teknologi AI akan Menggantikan Smartphone di Masa Depan?
Sementara itu, peluncuran DeepSeek berlangsung hanya beberapa minggu yang lalu, namun aplikasi ini sudah berhasil mendapatkan peringkat lebih tinggi dibandingkan ChatGPT di Apple App Store AS.
Salah satu alasan keberhasilan ini adalah efisiensi biaya pelatihannya. Model DeepSeek-V3 hanya membutuhkan biaya pelatihan kurang dari USD 6 juta (sekitar Rp91 miliar). Sebagai perbandingan, pengembangan model AI lain sering kali membutuhkan anggaran yang jauh lebih besar, hingga ratusan juta dolar.
Menariknya, DeepSeek menggunakan perangkat keras yang relatif lebih sederhana, seperti chip NVIDIA H800 yang merupakan generasi sebelumnya. Meskipun menggunakan perangkat keras yang lebih lama, performa DeepSeek mampu bersaing bahkan dengan model-model AI yang dilatih menggunakan teknologi terbaru.
Selain itu, DeepSeek menawarkan berbagai fitur premium yang biasanya memerlukan biaya tambahan di ChatGPT secara gratis. Ini menjadi salah satu daya tarik utama yang membuat pengguna tertarik untuk mencoba platform ini.
Keberhasilan DeepSeek juga menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas pembatasan perdagangan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap Tiongkok.
Pemerintah AS sebelumnya menerapkan kebijakan untuk membatasi akses Tiongkok terhadap perangkat keras AI canggih, dengan tujuan memperlambat kemajuan teknologinya. Namun, industri teknologi di Tiongkok berhasil mengatasi hambatan tersebut dengan pendekatan inovatif dan efisien.
Perkembangan ini juga berdampak pada industri teknologi global. Sebagai contoh, saham NVIDIA mengalami penurunan lebih dari 17% setelah informasi tentang efisiensi DeepSeek tersebar.
Langkah Tiongkok yang lebih hemat biaya dalam pengembangan AI memberi tekanan pada perusahaan besar di industri ini, yang selama ini mengandalkan investasi besar dan perangkat keras terbaru.
Meskipun banyak pujian terhadap DeepSeek, sejumlah peneliti menyatakan keraguan terhadap klaim performa model ini. Beberapa pihak menilai pengembang DeepSeek mungkin terlalu optimis dalam mempromosikan produknya.
Meski begitu, tidak dapat disangkal bahwa kehadiran DeepSeek telah menciptakan gelombang besar dalam industri AI, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Di sisi lain, pemerintah Amerika Serikat dan investor kini sedang mendanai proyek Stargate, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk membangun pusat data besar dan pembangkit listrik guna mendukung pengembangan AI di AS.
Langkah ini merupakan upaya untuk menjaga posisi Amerika Serikat dalam persaingan global, terutama setelah kemunculan DeepSeek yang menunjukkan bahwa Tiongkok mampu menciptakan solusi inovatif dengan sumber daya yang lebih terbatas.
Keberhasilan DeepSeek merupakan bukti nyata bahwa pendekatan inovatif dan efisiensi dapat membawa hasil yang signifikan. Dengan fitur unggulan, biaya pengembangan yang efisien, dan transparansi melalui model open source, DeepSeek berhasil menarik perhatian pengguna global.
BACA JUGA:
Tiongkok telah menunjukkan bahwa mereka mampu menciptakan teknologi yang kompetitif di pasar global meskipun menghadapi hambatan perdagangan dari negara lain.
