China Disebut Bisa Salip AS dalam Bidang AI

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Banyak negara berlomba menguasai teknologi kecerdasan buatan. Salah satu persaingan utama terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Brad Smith, Wakil Ketua dan Presiden Microsoft, baru-baru ini menyuarakan kekhawatirannya mengenai dominasi China dalam AI. Dalam pandangannya, langkah pemerintah China yang memberikan dukungan penuh kepada perusahaan teknologi lokal berpotensi mengulangi “kasus Huawei” di sektor AI.

Untuk diketahui, Huawei berhasil memimpin pasar teknologi 5G meski dibatasi oleh berbagai sanksi dagang dari AS. Dengan dukungan besar dari pemerintah China, termasuk subsidi dan insentif penjualan, Huawei mampu memperkuat posisinya di pasar global. Produk Huawei banyak diadopsi oleh negara-negara berkembang, menjadikannya tulang punggung jaringan telekomunikasi di berbagai wilayah.

Langkah strategis ini menunjukkan bagaimana dukungan pemerintah dapat mengubah lanskap kompetisi global. Brad Smith mengingatkan bahwa pola serupa bisa terjadi di sektor AI jika pemerintah AS tidak segera bertindak.

Dilaporkan Android Headlines, AS baru-baru ini memberlakukan serangkaian pembatasan baru terhadap akses perusahaan China ke chip AI. Pemerintah AS menyatakan bahwa teknologi ini berpotensi digunakan untuk aplikasi militer atau spionase. Salah satu pemicu kebijakan ini adalah temuan bahwa Huawei menggunakan akselerator AI yang diproduksi di pabrik TSMC dengan teknologi AS.

Namun, kebijakan pembatasan ini bisa menjadi pedang bermata dua. Jika China merespons dengan meningkatkan dukungan kepada industri AI lokal, dominasi global China dalam AI mungkin sulit untuk dihindari.

Dominasi China dalam AI tidak hanya berisiko bagi keamanan nasional AS tetapi juga bagi keberlanjutan industri teknologi domestik. Smith mengingatkan bahwa perusahaan besar seperti Microsoft dapat menghadapi tantangan besar jika China benar-benar menguasai sektor ini.

Kasus serupa pernah terjadi pada Lucent Technologies, yang sebelumnya merupakan bagian dari AT&T, tetapi akhirnya dijual ke Nokia karena tekanan persaingan global. Hal ini menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam menjaga daya saing perusahaan lokal.

Menurut Brad Smith, langkah strategis untuk menghadapi ancaman ini adalah dengan memberikan dukungan penuh kepada perusahaan AI lokal di AS. Ia mengingatkan bahwa di masa lalu, perusahaan Eropa dan AS seperti Nokia, Ericsson, Alcatel, dan Lucent mampu bersaing di pasar telekomunikasi sebelum dominasi Huawei.

Namun, dukungan besar dari pemerintah China mengubah peta persaingan, membuat Huawei menjadi pemimpin global dalam teknologi 5G. Smith percaya bahwa AS perlu belajar dari kasus ini dan segera mempercepat pengembangan sektor AI dengan dukungan pemerintah.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI