Telset.id, Jakarta – Dalam pengumuman terbaru, Google menyatakan bahwa mereka tidak akan menghapus cookie pihak ketiga di Chrome. Sebagai gantinya, perusahaan akan memperkenalkan pengalaman baru di browser tersebut.
Langkah ini bertujuan untuk memberi pengguna pilihan yang lebih tepat mengenai preferensi penjelajahan web mereka. Keputusan ini merupakan perubahan signifikan dari rencana Google sebelumnya untuk menghilangkan penggunaan cookie pihak ketiga pada awal tahun 2025.
Anthony Chavez, Wakil Presiden Inisiatif Privacy Sandbox Google, juga menjelaskan bahwa perusahaannya akan melakukan pendekatan terbaru yang bertujuan meningkatkan pilihan pengguna.
BACA JUGA:
- Google Bakal Hapus Miliaran Data Pengguna Mode Penyamaran di Chrome
- Google Chrome Kini Punya Fitur “Help Me Write”, Bisa Bantu Nulis!
“Alih-alih menghentikan penggunaan cookie pihak ketiga, kami akan memperkenalkan pengalaman baru di Chrome yang memungkinkan orang membuat pilihan berdasarkan informasi yang berlaku di seluruh penjelajahan web mereka, dan mereka dapat menyesuaikan pilihan tersebut kapan saja,” tulis Chavez dalam postingan blog resmi Google.
Google kini akan fokus pada pemberian kontrol lebih besar kepada pengguna atas data penjelajahan mereka. Ini termasuk kontrol privasi tambahan seperti Perlindungan IP dalam mode Penyamaran Chrome dan penyempurnaan berkelanjutan pada API Privacy Sandbox.
Keputusan ini juga akan memberikan keringanan bagi pengiklan dan penerbit yang selama ini mengandalkan cookie untuk menargetkan iklan dan mengukur kinerja. Selama beberapa tahun terakhir, rencana Google untuk menghilangkan cookie pihak ketiga telah mengalami berbagai penundaan dan hambatan regulasi.
Awalnya, Google berencana untuk menghilangkan cookie ini secara bertahap pada akhir tahun 2022, tetapi batas waktunya kemudian didorong sampai akhir tahun 2024 dan awal tahun 2025. Ini dikarenakan berbagai tantangan dan masukan dari para pemangku kepentingan, termasuk pengiklan, penerbit, dan badan regulasi seperti Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (CMA).
Pada bulan Januari 2024, Google mulai meluncurkan fitur baru yang disebut Perlindungan Pelacakan, yang membatasi cookie pihak ketiga secara default untuk 1% pengguna Chrome di seluruh dunia.
Langkah ini dianggap sebagai langkah pertama untuk menghentikan cookie sepenuhnya. Namun, kekhawatiran dan kritik tentang kesiapan dan efektivitas Google Privacy Sandbox memicu penundaan lebih lanjut.
Di sisi lain, CMA dan badan pengatur lainnya telah menyatakan kekhawatiran tentang Google Privacy Sandbox, khawatir bahwa hal itu dapat membatasi persaingan dan memberi Google keuntungan yang tidak adil di pasar periklanan digital.
Kekhawatiran ini telah menyebabkan periode peninjauan yang diperpanjang dan pengawasan tambahan, yang mempersulit jadwal Google untuk menghapus cookie pihak ketiga. CMA mengatakan bahwa mereka mempertimbangkan dampak dari perubahan arah Google.
BACA JUGA:
- Google Chrome Punya 3 Fitur AI Baru, Bisa Bikin Tema dengan AI
- Google Resmi Perkenalkan Fitur Circle to Search di Android
Dengan langkah baru ini, Google berharap dapat memberikan pengguna kontrol lebih besar atas data mereka sambil tetap mendukung ekosistem pengiklan dan penerbit. [FY/IF]