Google Drive Bakal Kosongkan Kotak Sampah Secara Otomatis

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – Mulai 13 Oktober 2020 mendatang, Google Drive bakal mengosongkan kotak sampah secara otomatis setiap 30 hari. Sebelumnya, item sampah akan disimpan tanpa batas waktu sampai dikosongkan oleh pengguna

Jika belum tahu, kecuali Anda mengosongkan sampah secara manual di Google Drive, file tidak akan pernah benar-benar dihapus. Keuntungannya, cara itu memudahkan Anda mengambil dokumen yang mungkin tidak sengaja terhapus.

{Baca juga: Google Drive untuk iOS Support Face ID dan Touch ID}

Sekarang, ada kabar baik mengenai hal tersebut. Menurut laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telset.id, Rabu (16/9/2020), Google telah mengumumkan bahwa mulai 13 Oktober 2020 Google Drive akan mengosongkan sendiri.

Google Drive akan membersihkan sampah secara otomatis setiap 30 hari. Mirip dengan Gmail, pengguna tidak perlu melakukan apa pun karena sampah akan dikosongkan setiap bulan. Lain hal jika pengguna melakukannya manual.

“Mulai 13 Oktober 2020, kami mengubah kebijakan retensi untuk item di Trash Google Drive. Dengan kebijakan baru itu, file apa pun yang dimasukkan ke kotak sampah akan otomatis hilang setelah 30 hari,” kata Google.

Sebelumnya, item sampah akan disimpan tanpa batas waktu sampai dikosongkan oleh pengguna.  Namun demikian, Google mencatat bahwa untuk pengguna G Suite, admin masih dapat memulihkan item yang dihapus.

{Baca juga: Cara Backup Chat Line di Google Drive}

Pemulihan sampah bagi pengguna G Suite masih bisa dilakukan hingga 25 hari setelah pengosongan. Dengan kata lain, masih ada kesempatan atau waktu sebulan bagi pengguna G Suite untuk memulihkan data-data yang terhapus.

Sebelumnya Google telah menambahkan kemampuan Google Drive untuk iOS sudah support Face ID dan Touch ID. Raksasa internet itu memperbarui keamanan biometrik untuk G-Drive di perangkat bersistem operasi iOS. Asal tahu saja, iOS merupakan sistem operasi Apple.

Melalui pembaruan Google Drive untuk perangkat iOS, pengguna akan dapat menggunakan Face ID atau Touch ID untuk melindungi semua data. Cara kerjanya, saat membuka atau berpindah aplikasi, Anda harus memakai dua fitur itu.

Pengguna bakal memiliki opsi untuk memilih berapa lama aplikasi tetap terkunci. Jadi, kalau ingin melakukan banyak hal dan sering bolak-balik aplikasi, Anda dapat memilih penundaan yang lebih lama antara permintaan keamanan. [SN/HBS]

 

SourceUbergizmo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI