Telset.id, Jakarta – Google mengklaim bahwa browser atau peramban Google Chrome versi mobile sekarang jauh lebih aman. Pakai Google Chrome, pengguna akan mengetahui manakala ada aktivitas peretas.
Ada fakta bahwa aplikasi mobile dan desktop dibuat untuk platform berbeda. Terkadang, fitur desktop tertentu tidak tersedia di versi mobile. Demikian pula sebaliknya.
Namun, ada kabar baik dari Google. Raksasa Internet itu mengatakan telah meningkatkan keamanan Google Chrome di versi mobile. Satu perubahan yang dibuat adalah membantu pengguna mengetahui kapan masuk ke situs yang mungkin disusupi peretas.
{Baca juga: Google Chrome Bakal Beri Tanda Website Lemot}
“Untuk memeriksa apakah Anda memiliki sandi yang disusupi, Chrome mengirimkan salinan nama pengguna dan sandi menggunakan bentuk enkripsi khusus,” jelas Google seperti dilansir Ubergizmo.
Cara tersebut memungkinkan Google melakukan pemeriksaaan berdasarkan daftar kredensial yang diketahui telah disusupi. Namun, Google tidak dapat memperoleh nama pengguna atau sandi dari salinan.
Yang terjadi, dikutip Telset.id, Rabu (7/10/2020), ketika kata sandi cocok dengan yang disimpan dalam database, alih-alih hanya memberi tahu pengguna, Google akan mengarahkan ke halaman aman.
Karena banyaknya jumlah pelanggaran basis data, ada kemungkinan kredensial masuk yang Anda gunakan adalah bagian dari itu. Ada situs yang dapat Anda periksa untuk melihat keberadaan peretas.
Meski mengklaim sekarang lebih aman, namun beberapa waktu lalu Google diterpa isu keamanan data. Menurut laporan perusahaan keamanan siber, Awake Security ratusan ekstensi Google Chrome yang telah diunduh sebanyak 32 juta pengguna merupakan ekstensi palsu dan diduga serangan Spyware.
{Baca juga: 32 Juta Pengguna Google Chrome Terancam Spyware}
Dilansir dari CNN Business pada Jumat (19/06), Awake Security melaporkan jika terdapat 111 ekstensi Google Chrome yang berbahaya dan palsu di internet.
Ratusan ekstensi tersebut juga diduga telah diunduh sebanyak sebanyak 32 juta kali sehingga terdapat puluhan juta pengguna Google Chrome yang terancam diserang Spyware. [SN/HBS]