Telset.id, Jakarta – Awal tahun ini, Twitter menguji fitur baru bernama Fleets. Fleets dirancang sebagai fitur untuk memposting pembaruan status, mirip seperti IG Story di Instagram dan juga Snapgram di aplikasi Snapchat.
Menurut laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telset, Kamis (19/11/2020), fitur Fleets milik Twitter sekarang resmi hadir di hadapan pengguna. Pengguna bisa berbagai pemikiran, opini, dan lain-lain melalui Fleets.
That thing you didn’t Tweet but wanted to but didn’t but got so close but then were like nah.
We have a place for that now—Fleets!
Rolling out to everyone starting today. pic.twitter.com/auQAHXZMfH
— Twitter (@Twitter) November 17, 2020
“Setelah melakukan pengujian di Brasil, Italia, India, dan Korea Selatan, kami sekarang menghadirkan Fleets untuk membantu pengguna supaya merasa lebih nyaman bergabung dalam percakapan,” terang Twitter.
“Lewat Fleets. Pengguna jadi lebih aktif. Mereka yang baru mengenal Twitter menganggap Fleets sebagai cara lebih mudah untuk membagikan pendapat, opini, dan perasaan pribadi secara santai,” tambah Twitter.
{Baca juga: Begini Cara Blokir Followers Twitter yang Bikin Jengkel}
Fleets sangat mirip dengan IG Story maupun Snapgram. Postingan akan terhapus setelah 24 jam. Kalau ingin memposting sesuatu di Twitter secara tidak permanen di linimasa, pengguna bisa memanfaatkan fitur baru tersebut.
Menurut perusahaan, fitur Fleets mulai diluncurkan ke semua pengguna di seluruh dunia. Jadi, bilamana kini Anda belum melihatnya, jangan khawatir. Anda pasti akan kebagian untuk menikmati fitur anyar itu.
Sebelumnya, Twitter sempat tersandung isu rasisme gara-gara AI atau artificial intelligence yang lebih condong ke orang kulit putih. Twitter pun akhirnya memperbaikinya.
Twitter menyatakan komitmennya untuk mengikuti apa yang pengguna lihat adalah apa yang didapatkan dalam prinsip-prinsip desain.
Hal ini mereka ungkapkan setelah pengguna menemukan bahwa pratinjau foto sering kali mempertajam orang-orang kulit putih.
{Baca juga: Twitter Perbaiki AI Preview Foto yang Cenderung Rasis}
Menurut kepala desain Twitter, Dantley Davis, perusahaan akan terus meminimalkan bias melalui analisis yang disengaja dan menyeluruh. Ia menegaskan, Twitter bakal membagikan pembaruan aplikasi seiring kemajuan kami dalam bidang itu.
Ia juga mengemukakan bahwa Twitter telah menguji model jaringan saraf untuk bias rasial sebelum meluncurkannya. “Kami berterima kasih kepada semua orang yang angkat bicara dan berbagi masukan tentang masalah tersebut,” pungkasnya. (SN/MF)