Telset.id, Jakarta – Google tingkatkan kemampuan Google Assistant untuk atasi panggilan spam yang mengganggu pengguna Google Pixel 2 dan Pixel 2 XL. Dengan kemampuan itu, Google Assistant jawab panggilan spam secara otomatis dengan mendeteksinya terlebih dahulu.
Dilansir Telset.id dari Ubergizmo, Senin (19/11/2018), Google Assistant bisa mencurigai dan menyaring panggilan spam, sebelum menjawab panggilan itu secara otomatis.
Asisten pribadi berbasis Artificial Intelligence itu nantinya, memungkinkan pengguna untuk memutuskan apakah ingin menjawab panggilan atau tidak.
Untuk mengaktifkan kemampuan tersebut, pengguna hanya perlu mengetuk tombol “Screen Call”, keti menerima panggilan dari nomor yang tidak mereka kenali.
Lalu, Google Assistant akan menjawab panggilan itu, dan memberitahukan kepada pihak yang melakuan panggilan bahwa pengguna sedang menggunakan layanan Google Assistant. Kemudian Google Assistant akan meminta mereka untuk memberikan nama dan alasan, kenapa mereka menelpon.
Informasi itulah yang lantas disampaikan kepada pengguna. Namun, Google Assistant akan melakukan transkrip dari percakapan itu secara real-time, sebelum diberikan ke pengguna.
Langkah Google memberikan kemampuan baru pada Google Assistant di Pixel 2 dan Pixel 2 XL untuk mengatasi panggilan spam, tampaknya bertujuan untuk medongkrak penjualan smartphone tersebut.
Pasalnya menurut IDC, hingga akhir 2017 lalu, Google Pixel dan Google Pixel 2 laku terjual sebanyak 3,9 juta unit secara global.
Direktur peneliti European Consumer Wireless and Mobile Communications IDC, Fransisco Jeronimo, menyebutkan bahwa angka penjualan itu tergolong kecil dibanding produsen lain. Bahkan perolehan itu dinilai setara dengan penjualan iPhone selama seminggu.
Meski demikian, Jeronimo mencatat bahwa penjualan Google Pixel meningkat dua kali lipat pada tahun lalu. Lembaga riset Kantar Worldpanel juga merangkum, pangsa pasar Google Pixel naik dari 1,8 persen menjadi 2,8 persen.
Seiring langkah Google mengakuisisi tim desain HTC senilai 1,1 miliar dolar Amerika Serikat, bukan tidak mungkin kalau perusahaan akan mencatatkan nilai penjualan yang lebih besar di segmen perangkat keras.
Terlebih di Google Pixel 2, Google kian serius mengembangkan teknologi kamera untuk hasil gambar yang lebih tajam. Setidaknya, hal itu untuk menangkal tuduhan bahwa Google Pixel dijual ke pasaran dengan status “ponsel cacat”.
Sekadar informasi, kapan lalu, para pengguna Google Pixel mengaku mengalami masalah di mikrofon. Google mengakuinya, dan menyatakan ada retakan kecil di koneksi hasil solderan chip audio di ponsel tersebut. (NM/FHP)