Telset.id – Selular Media Network (SMN) kembali menggelar ajang bergengsi Selular Award 2025 pada Senin (26/5/2025). Sejak pertama kali digelar pada 2003, ajang ini telah menjadi parameter kinerja dan kompetisi sehat di industri telekomunikasi. Bagaimana tahun ini berbeda?
Selular Award bukan sekadar penghargaan biasa. Sebagai ajang pertama di industri telekomunikasi yang konsisten digelar selama 22 tahun, acara ini layak menyandang predikat “The First and The Most Consistent”. Penghargaan ini menjadi wujud apresiasi SMN kepada pelaku industri ICT, mulai dari operator telekomunikasi, vendor jaringan, hingga perusahaan teknologi lainnya.
Menariknya, tema Selular Award 2025 mengangkat “Embracing AI Technology For The Future”. Sebuah pilihan yang tepat di era di mana kecerdasan buatan mulai mengubah lanskap berbagai industri. Seperti yang terjadi pada Tecno yang memperkenalkan produk berbasis AI di MWC 2025, revolusi teknologi ini memang tak terbendung.
AI Sebagai Fokus Utama
CEO sekaligus Editor in Chief Selular Media Network, Uday Rayana menjelaskan pentingnya tema AI tahun ini. “Selular Media Network mengapresiasi industri yang mampu merangkul kecerdasan buatan untuk mengembangkan usahanya di setiap sektor,” ujar Uday. Pernyataan ini sejalan dengan tren global di mana perusahaan-perusahaan besar mulai mengadopsi AI secara masif.
Diskusi panel bertajuk “Capitalizing On The AI Revolution” menjadi salah satu highlight acara. Diskusi ini membahas industri yang akan memperoleh manfaat terbesar dari revolusi AI, tantangan dalam penskalaan, serta cara melakukan terobosan. Sebuah topik yang relevan mengingat industri otomotif listrik pun mulai memanfaatkan teknologi canggih untuk meningkatkan performa.
Baca Juga:
Dampak AI di Berbagai Sektor
Aju Widya Sari, Direktur Kecerdasan Artifisial dan Ekosistem Teknologi Baru yang menjadi pembicara kunci, memaparkan potensi besar AI. Menurutnya, AI bisa meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas hidup masyarakat secara signifikan.
“Pertanyaan yang timbul saat ini bukan lagi apakah kita akan memanfaatkan AI, melainkan sejauh mana kita bisa memaksimalkan potensi AI secara inklusi dan strategis,” tegas Aju. Pernyataan ini mengingatkan kita pada antusiasme pasar terhadap teknologi baru yang selalu tinggi.
Industri kesehatan disebut sebagai salah satu sektor yang akan mendapat manfaat terbesar dari AI, mulai dari diagnosa berbasis AI, pengembangan obat lebih cepat, hingga telemedicine yang dipersonalisasi. Sektor pertanian juga tak ketinggalan dengan pemanfaatan prediksi cuaca dan otomatisasi irigasi berbasis data.
Selular Award 2025 bukan sekadar ajang penghargaan, tapi juga menjadi penanda bagaimana industri ICT Indonesia siap menghadapi era baru yang didominasi oleh kecerdasan buatan. Sebuah langkah maju yang patut diapresiasi.