Telset.id – Siapa yang tak suka mendengarkan musik favorit atau menonton video lewat headset? Kebiasaan ini memang terasa menyenangkan, apalagi saat berkendara atau bersantai. Namun, tahukah Anda bahwa penggunaan headset dalam waktu lama, terutama dengan volume tinggi, bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan telinga? Risikonya tak main-main: mulai dari gangguan pendengaran hingga kerusakan permanen.
Di era digital seperti sekarang, headset seolah menjadi aksesori wajib. Mulai dari pekerja kantoran, pelajar, hingga gamer, semua bergantung pada perangkat ini. Namun, di balik kenyamanannya, ada efek samping yang sering diabaikan. Tanpa disadari, kebiasaan ini bisa merusak pendengaran secara perlahan.
Lantas, apa saja bahaya yang mengintai? Simak analisis mendalam berikut, yang dirangkum dari berbagai sumber terpercaya.
1. Pendengaran Terganggu: Alarm Pertama yang Sering Diabaikan
Mendengarkan suara keras melalui headset, meski hanya beberapa menit, bisa menyebabkan gangguan pendengaran sementara. Gejalanya berupa kesulitan menangkap suara dengan jelas atau sensasi seperti suara terdengar samar. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, gangguan bisa menjadi permanen.
Menurut penelitian, paparan suara di atas 85 desibel (setara dengan lalu lintas padat) selama lebih dari 8 jam bisa merusak sel-sel rambut di telinga bagian dalam. Padahal, volume headset rata-rata mencapai 100 desibel—lebih tinggi dari ambang batas aman.
2. Kehilangan Pendengaran Bertahap: Silent Killer yang Tak Terduga
Salah satu dampak paling serius adalah kehilangan pendengaran secara bertahap. Biasanya, orang baru menyadari saat volume TV atau musik harus dinaikkan lebih tinggi dari biasanya. Kondisi ini sering terlambat ditangani, sehingga membutuhkan alat bantu dengar.
Seperti halnya smartphone dengan performa tinggi seperti Asus ROG Phone 5, telinga juga punya batas toleransi. Jika dipaksa terus-menerus, kerusakan tak bisa dihindari.
Baca Juga:
3. Infeksi Telinga: Ancaman Tak Terlihat dari Kebiasaan Berbagi Headset
Pemakaian headset dalam waktu lama, apalagi jika digunakan bergantian, bisa memicu infeksi. Bakteri mudah berkembang biak di permukaan headset, terutama yang berbentuk earbud. Selain itu, penggunaan tanpa jeda mengganggu sirkulasi udara di telinga, menciptakan lingkungan lembab yang ideal untuk bakteri.
4. Nyeri Telinga dan Tinnitus: Efek Samping yang Mengganggu
Keluhan nyeri atau dengungan (tinnitus) sering muncul setelah pemakaian headset terlalu lama. Kondisi ini bisa sangat mengganggu, bahkan memengaruhi kualitas tidur. Jika dibiarkan, tinnitus bisa menjadi kronis.
5. Risiko Kecelakaan: Bahaya di Balik Kenyamanan
Menggunakan headset saat berkendara atau berjalan kaki meningkatkan risiko kecelakaan. Volume tinggi membuat pengguna tidak menyadari suara sekitar, seperti klakson atau peringatan darurat. Seperti halnya memilih realme 9 4G yang menawarkan fitur keselamatan, kesadaran akan lingkungan juga penting.
Jadi, bagaimana solusinya? Batasi penggunaan headset maksimal 60 menit per sesi dengan volume di bawah 60%. Pilih headset dengan fitur noise-cancelling untuk mengurangi kebutuhan menaikkan volume. Dan yang terpenting, beri telinga waktu untuk beristirahat.