JAKARTA – Sebagian dari kita mungkin berpikir, bahwa sebuah sensor seperti yang dimiliki Apple (touchID) di perangkatnya, ataupun yang dimiliki Samsung di jajaran Galaxy-nya, hanya akan berguna untuk memonitor jantung saja. Well, para peneliti di bidang kesehatan berpikir lain.
Mereka berpendapat, bahwa kombinasi sensor dengan big data bisa memberikan manfaat lebih, termasuk untuk industri kesehatan.
Dalam sebuah panel bertema biometrik yang digelar di SXSW baru-baru ini, Dr Leslie Saxon, pendiri Center for Body Computing di USC Los Angeles, mendiskusikan visinya untuk masa depan smartphone, sebagai pengumpul data biometrik.
Data ini, seperti dikutip dari Mashable, Senin (16/3/2015), konon akan bisa digunakan untuk mengumpulkan catatan medis untuk memprediksi penyebaran penyakit baru, tak terkecuali Ebola.
Sayangnya, saat ini belum semua teknologi smartpohone dan teknologi industri menuju ke arah sana. Meskipun, beberapa pengembang aplikasi kini tampaknya sudah mulai menemukan salah satu cara, yakni melalui perangkat wearable.
Selain itu, yang dibutuhkan untuk membuat hal ini menjadi kenyataan adalah regulasi dan privasi data biometrik. [AI/IF]