Telset.id, Jakarta – Peretas Twitter yang mengambil alih akun para pesohor dalam penipuan Bitcoin ternyata mendapatkan akses ke pesan langsung milik 36 orang dari 130 pengguna yang ditargetkan dalam serangan.
Para peretas mengambil kendali dari akun Joe Biden, Elon Musk, dan perusahaan teknologi seperti Apple dan Uber.
{Baca juga: Peretasan Akun Twitter Bill Gates dkk Awalnya Cuma Prank}
Dalam melancarkan aksinya, para peretas menggunakan platform targetnya untuk memposting cuitan palsu yang meminta Bitcoin.
Diantara para korban yang akses pesan langsungnya diambil alih hanya satu yang merupakan politisi.
Ia adalah seorang pejabat di Belanda. Twitter pun mengklaim telah menyelesaikan peninjauan akun yang ditargetkan.
“Sampai sekarang, kami tidak memiliki indikasi bahwa mantan atau pejabat yang ditargetkan sudah dapat mengakses pesan langsung,” terang Twitter, seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Kamis (23/7/2020).
“Kami berkomunikasi langsung dengan para pemilik akun yang terkena dampak. Kami sudah menyatakan komitmen untuk membagikan pembaruan ketika memang sudah tersedia,” demikian tambah Twitter.
Menurut Elliptic, sebuah perusahaan analisis mata uang kripto, peretasan itu menghasilkan lebih dari 400 pembayaran senilai USD 121.000, yang mengalir ke tiga alamat Bitcoin yang disebutkan dalam cuitan penipuan.
Twitter mengakui bahwa peretas menargetkan para staf yang memiliki akses ke alat dan sistem internal. Satu karyawan dilaporkan dibayar oleh peretas untuk membantu melakukan pelanggaran luas biasa tersebut.
{Baca juga: 1000 Karyawan Twitter Diduga Punya Akses ke Akun Pengguna}
Sebelumnya, sebuah laporan juga menyatakan bahwa lebih dari 1000 karyawan dan kontraktor Twitter pada tahun 2020 diduga memiliki akses ke alat internal yang dapat mengubah pengaturan akun pengguna dan mengendalikan akun.
Dilansir Telset.id dari Asia One, informasi tersebut diperoleh dari 2 mantan karyawan Twitter ketika FBI sedang menyelidiki kasus peretasan akun Twitter para tokoh terkenal dunia. [SN/IF]