Telset.id, Jakarta – Telkom ingin mengembangkan aplikasi PeduliLindungi. Aplikasi tersebut ingin dikembangan supaya terintegrasi dengan data hasil rapid test dan swab test para turis domestik atau mancanegara.
Dirut Telkom, Ririek Adriansyah menyatakan jika selama ini para turis harus menunjukan dokumentasi berupa surat hasil Rapid Test atau Swab Test negatif Covid-19 ketika ingin pergi menggunakan pesawat, kereta api atau bis.
{Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi Kini Bisa Diunduh Lewat Gojek}
Ririek ingin jika data hasil Rapid Test atau Swab Test terintegrasi ke aplikasi PeduliLindungi sehingga turis tinggal menunjukan hasil test melalui aplikasi PeduliLindungi.
“Kita akan berevolusi dengan aplikasi ini sehingga mempermudah mobilitas turis daripada mereka harus membawa kartu hasil test,” kata Ririek.
Ririek menjelaskan jika pengembangan aplikasi PeduliLindungi juga akan mempermudah para turis khususnya turis luar negeri yang ingin berwisata di Indonesia.
“Kita kembangkan juga bagaimana mengatur para turis khususnya turis dari luar,” tambahnya.
Melalui konferensi pers virtual pada Selasa (30/06/2020) Ririek mengatakan jika pengembangan Aplikasi PeduliLindungi tersebut bertujuan untuk mendukung kegiatan New Normal di Indonesia.
“Kami terus meningkatkan aplikasi pedulilindungi ini dan Telkom men-support Kominfo untuk memberikan suatu tools yang lebih mudah. Kita ingin mempermudah menjalani kehidupan era new normal ini,” tutur Ririek.
Selain itu pengembangan Aplikasi PeduliLindungi juga bertujuan untuk mendorong industri pariwisata tanah air yang berhenti karena menurunnya jumlah wisatawan akibat pandemi Covid-19.
{Baca juga: Netizen Bisa Akses Netflix Pakai IndiHome, Telkom: Masih Diblokir}
“Kita ingin di satu sisi ekonomi bisa berjalan tapi disisi lain resiko penambahan covid-19 kita manage dan syukur-syukur bisa berkurang,” ucap Ririek.
Rencana tersebut didukung oleh Kepala Pusdalops BNPB Bambang Surya Putra. Menurutnya jika pengembangan aplikasi tersebut dapat mempermudah petugas di stasiun, bandara dan terminal dalam mendeteksi kesehatan para turis.
“Informasi tersebut bisa jadi panduan dan arahan bagi teman-teman yang bertugas di bandara, stasiun dan terminal apakah seseorang terbebas dari covid-19 atau tidak,” harap Bambang. [NM/HBS]