Telset.id, Jakarta – Facebook akan mulai melabeli perusahaan media yang terafiliasi dengan pemerintah Rusia dan China. Musim panas ini, Facebook juga akan memblokir iklan dari outlet yang menargetkan pengguna Amerika Serikat (AS).
Menurut daftar parsial yang tersedia, Facebook akan menerapkan label media pemerintah Rusia dan China, seperti Sputnik Rusia, Press TV Iran, dan Xinhua News China.
Dilansir New York Post, Selasa (9/6/2020), perusahaan milik Mark Zuckerberg itu akan menerapkan label di sekitar 200 halaman di awal.
{Baca juga: Facebook dkk Blokir Video Donald Trump Soal George Floyd}
Facebook tidak akan memberi label di organisasi berita mana pun yang berbasis di AS. Facebook menegaskan, media yang dikelola pemerintah AS memiliki independensi editorial.
Nathaniel Gleicher, kepala kebijakan keamanan siber Facebook, mengatakan, perusahaan mengaku gagal menghentikan penggunaan platform Rusia untuk ikut campur dalam pemilihan presiden AS empat tahun lalu atau 2016.
Sejak saat itu, Facebook meningkatkan keamanan dan memberlakukan persyaratan transparansi lebih luas untuk halaman dan iklan di platform. Facebook bahkan beberapa kali mengatur mengenai iklan terkait politik.
Facebook mengumumkan rencana tahun lalu untuk membuat label media pemerintah. Namun, Facebook memperkenalkannya di tengah kritik atas perlakuan lepas tangan lewat unggahan Presiden Donald Trump.
Juru bicara kementerian luar negeri China, Geng Shuang, menyebut bahwa perusahaan media sosial tidak boleh secara selektif menciptakan hambatan bagi agen. ”Mereka harus mengesampingkan bias ideologis,” paparnya.
Facebook bukan perusahaan pertama yang mengambil tindakan seperti itu. Sebelumnya YouTube, yang dimiliki oleh Google Alphabet Inc, pada tahun 2018 mulai mengidentifikasi saluran video yang sebagian besar membawa item berita dan didanai oleh pemerintah.
{Baca juga: Facebook Terapkan Kebijakan Baru untuk Tangkal Hoaks Politik}
Tetapi kritik yang menuduh YouTube gagal memberi label pada beberapa outlet berita pemerintah, yang memungkinkan mereka memperoleh pendapatan iklan dari video dengan informasi dan propaganda yang salah.
Dalam sebuah posting blog, Facebook mengatakan labelnya akan muncul di halaman secara global, dan juga pada posting Feed Berita di Amerika Serikat. [SN/HBS]