Pasien Covid-19 yang Kambuh Lagi, Cuma “Positif Palsu”

Telset.id, Jakarta  – Bulan lalu, ada laporan dari Korea Selatan, yang menyebutkan bahwa pasien yang sembuh dari Covid-19 kembali dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Namun menurut penelitian, itu hanyalah “positif palsu”. Maksudnya?

Dalam kasus seperti itu, kemungkinan si pasien memang belum benar-benar sembuh dari Covid-19. Para peneliti pun menghabiskan waktu sejak beberapa minggu terakhir untuk mempelajari masalah tersebut.

{Baca juga: Kehilangan Rasa dan Penciuman Termasuk Gejala Covid-19}

Menurut laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telset.id, Senin (11/5/2020), para peneliti sekarang mengklaim bahwa apa yang disebut dengan pasien kembali positif Covid-19 bisa jadi hanyalah positif palsu.

Pasien yang dinyatakan pulih dari Covid-19 dan kembali terinfeksi virus corona kemungkinan besar masih memiliki sedikit virus di tubuh. Karenanya, ketika dites lagi, ia dinyatakan kembali positif Covid-19.

Berita baiknya, sisa virus di dalam tubuhnya tidak menular. Dengan kata lain, pasien yang pulih dari Covid-19 tetapi dinyatakan kembali positif palsu virus corona tidak akan dapat menginfeksi orang lain di sekitarnya.

Korea Selatan menggunakan tes RT-PCR untuk mencari materi genetik Covid-19 selama pengujian. Meskipun dianggap sebagai satu cara pengujian virus yang lebih akurat, tes semacam itu tidak sempurna.

{Baca juga: Apple Kepo Wabah Corona di Korea Selatan dan Italia, Ngapain?}

Menurut Seol Dai-wu, seorang ahli pengembangan vaksin di Universitas Chung-Ang Seoul, mesin tes RT-PCR tidak dapat membedakan partikel virus yang menular dengan partikel virus yang tidak menular.

Saat ini, para peneliti sedang berlomba-lomba untuk menemukan obat virus corona atau Covid-19. Sejauh ini, belum ada obat maupun vaksin yang terbukti bisa melawan Covid-19.

Tapi, ada kabar baik dari kelompok peneliti. Mereka mengembangkan satu antibodi yang menunjukkan tanda-tanda menjanjikan untuk melawan corona.

Tim peneliti tersebut berasal dari berbagai negara belahan dunia, seperti Belanda, Israel, dan Jepang. Mereka berhasil mengembangkan antibodi kuat yang diklaim mampu jadi obat ampuh untuk virus corona.

{Baca juga: Penelitian Antibodi Ungkap Titik Lemah Virus Corona}

Meski demikian, temuan itu baru diuji di laboratorium. Artinya, jika diujikan di manusia, antibodi temuan mereka belum tentu mampu bekerja secara efektif. Namun setidaknya, harapan mulai datang. [SN/HBS]

 

SourceUbergizmo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI