Telset.id, Jakarta – NASA ikut turun tangan membuat ventilator, karena minimnya alat untuk penanganan pasien Covid-19 tersebut. Tapi tahukah Anda, satu unit ventilator Covid-19 bertekanan tinggi bisa memakan waktu penggarapan hingga 37 hari.
Alat pernapasan atau ventilator sangat vital dalam penanganan pasien Covid-19. Sayangnya, rumah sakit masih kekurangan ventilator. Berbagai pihak coba melakukan inovasi dengan menciptakan ventilator.
{Baca juga: Pasukan Luar Angkasa AS Ikut Perangi Pandemi Virus Corona}
Para insinyur NASA yang bekerja di Jet Propulsion Laboratory mengembangkan ventilator Covid-19 tekanan tinggi yang dirancang khusus dengan mempertimbangkan pasien Covid-19. Penggarapannya butuh 37 hari.
Seperti dilansir New York Post, perangkat itu dinamai VITAL, kependekan dari Ventilator Intervention Technology Accessible Locally. Mereka berharap dapat membantu rumah sakit mengatasi kekurangan pasokan ventilator.
“Kami berspesialisasi dalam pesawat ruang angkasa, bukan manufaktur perangkat medis. Tapi, teknik, pengujian ketat, dan prototyping cepat adalah spesialisasi kami,” kata Michael Watkins, Direktur Jet Propulsion Laboratory.
Lalu, apakah ventilator berarti itu benar-benar berkualitas? Menurut dokter di Fakultas Kedokteran Icahn di Gunung Sinai, ventilator buatan insinyur NASA cukup mumpuni. Setelah dibangun, prototipe akan dikirim ke Gunung Sinai.
Tujuannya untuk pengujian ketat dan umpan balik untuk para insinyur. “Kami sangat senang dengan hasil pengujian di laboratorium simulasi manusia dengan kesetiaan tinggi,” sambung Matthew Levin, Associate Professor Anesthesiology.
{Baca juga: Produsen Mobil SEAT Bikin Ventilator dari Wiper Kaca}
Dikutip Telset.id, Rabu (29/4/2020), NASA sekarang berharap bisa mendapatkan persetujuan cepat dari FDA sehingga VITAL segera diperbanyak lebih cepat daripada ventilator tradisional untuk dibagikan ke banyak rumah sakit.
Sebelumnya, pembuat mobil Spanyol, SEAT, sedang mengembangkan ventilator dari wiper kaca mobil untuk penanganan pasien virus corona di jalur perakitan di Barcelona.
Seperti dilansir New York Post, para insinyur perusahaan yang dimiliki VW tersebut coba memanfaatkan motor wiper atau pembersih kaca depan mobil untuk mengoperasikan pompa perangkat ventilator.
SEAT telah melewati 13 tahap prototipe selama dua minggu terakhir sebelum menyelesaikan desain. Sekitar 90 persen materialnya berasal dari model mobil kompak Leon yang biasanya diproduksi di jalur fasilitas itu.
Dikutip Telset.id, Kamis (9/4/2020), perangkat seukuran komputer menara tersebut terbuat dari lebih dari 80 bagian elektronik. Ketika sudah selesai proses perakitan, ventilator dari wiper kaca itu disterilkan dengan sinar ultraviolet. [SN/HBS]