Telset.id – Huawei P40 Pro merupakan salah satu smartphone yang bikin kami penasaran untuk melakukan review lengkapnya. Mengapa demikian? Yup, smartphone canggih ini hadir di Indonesia tanpa dukungan Google Mobile Service (GMS).
Padahal, banyak sekali layanan online populer yang kerap digunakan masyarakat Indonesia yang bergantung pada GMS, sebut saja seperti Play Store, Maps, dll.
Meski begitu, Huawei dengan percaya diri menghadirkan P40 Pro ke Indonesia. Saat melakukan launching di Indonesia, pihak Huawei menegaskan bahwa mereka terus mengembangkan platform Huawei Mobile Service (HMS) agar bisa digunakan secara maksimal oleh konsumen di Indonesia.
Di luar “kekurangannya” itu, sebenarnya Huawei P40 Pro merupakan salah satu smartphone canggih yang powerful dan inovatif yang diluncurkan di tahun tikus ini.
{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Huawei Terbaru}
Nah, tentu Anda penasaran, seperti apa sih Huawei P40 Pro ini? Oleh karena itu, kami akan mengulas smartphone ini secara lengkap dalam review Huawei P40 Pro berikut ini. Check this out!
Desain
Huawei sukses meng-upgrade desain Huawei P40 Pro bila dibandingkan dengan pendahulunya, P30 pro. Pabrikan asal China itu sukses membuat P40 Pro nyaman untuk digenggam dan digunakan sehari-hari. Body-nya compact, grip yang pas, dan enak untuk dipandang apalagi dipamerkan.
Huawei P40 Pro hadir dengan desain yang benar-benar baru dibandingkan seri sebelumnya, P30 Pro. Huawei tidak lagi mengusung desain layar waterdrop atau notch, tapi sudah mengadopsi konsep desain dual punch-hole.
Dual punch hole memang hal baru buat Huawei. Tapi, desain tersebut sudah digunakan terlebih dahulu oleh brand lainnya, seperti Samsung, Realme, dan juga Oppo.
Meski “ikut-ikutan” dalam hal desain punch hole, tapi Huawei memberikan sentuhan teknologi baru pada desain bagian depan P40 Pro. Teknologi baru yang dimaksud adalah “Quad Curve Display” atau lengkungan di semua sisi layar, baik atas dan bawah, maupun kiri dan kanan. Mana lagi coba, sebuah smartphone dengan desain seperti ini?
Teknologi tersebut juga membuat bezel di tiap sisi layar begitu tipis, termasuk bagian dagu. Bukan cuma itu, ada juga lekukan cukup ekstrem di tiap sudut body. Lekukan tersebut yang membuat smartphone memiliki grip yang pas serta nyaman untuk digenggam menggunakan satu tangan.
Tampilan yang berbeda nan segar juga diaplikasikan Huawei pada bagian belakang P40 Pro. Smartphone tersebut tampil dengan warna yang elegan. Ada dua pilihan warna yang tersedia di Indonesia, yakni Deep Sea Blue dan Silver Frost.
Kedua warna tersebut melapisi body dengan bahan dasar kaca. Deep Sea Blue, warna dari unit Huawei P40 Pro yang kami review merupakan warna yang tergolong baru, dan mungkin hanya beberapa vendor smartphone saja yang mengimplementasikannya, termasuk Huawei.
Sesuai warnanya, Deep Sea Blue merupakan perpaduan warna biru tua nan mengkilap dengan warna hitam classic. Warna ini memberikan kesan elegan dan premium, apalagi ketika terkena paparan cahaya yang pas.
{Baca juga: Review Samsung Galaxy S20 Ultra: Smartphone Terbaik Tahun Ini}
Berbeda daripada P30 Pro, kini Huawei mengadopsi desain frame kamera berbentuk persegi panjang. Frame ini berukuran tidak terlalu besar, tapi sedikit mencuat keluar.
Apabila Anda menggunakannya tanpa memakai casing tambahan, frame tersebut bakal jadi penopang body ketika ditaruh di meja atau alas datar lainnya.
Frame kamera ini menjadi tempat bagi empat kamera utama. Tiga lensa normal, satu LED Flash, satu lensa periskop, dan satu lagi logo Leica. Logo leica ini seolah menegaskan kalau Huawei serius dalam urusan fotografi maupun videografi di perangkat mobile.
Dalam review Samsung Galaxy S20 Ultra, kami sudah menjelaskan mengapa frame kamera pada smartphone sekarang besar-besar. Ada dua alasannya.
Pertama, menempatkan banyak kamera secara vertikal maupun horizontal tentu kurang enak untuk dilihat. Sebab menurut pendapat kami, secara estetika desain, bentuk frame kamera seperti itu cukup mengganggu desain body smartphone secara keseluruhan.
Kedua, Huawei pasti membutuhkan ruang lebih atau ruang yang lebih besar untuk menempatkan lensa-lensa kameranya di P40 Pro, khususnya lensa periskop. Mengapa demikian? Lensa periskop membutuhkan ruang yang besar untuk menempatkan lensa, kaca prisma, dan sensor untuk memaksimalkan fungsinya.
But overall, Huawei sukses membuat P40 pro sebagai smartphone dengan kualitas desain dan body yang tinggi. Smartphone ini nyaman digenggam, memiliki build quality yang bagus, dan mempunyai tampang yang enak dilihat dan juga dipamerkan.
Layar
Peningkatan signifikan juga diberikan Huawei para sektor layar P40 Pro. Panel OLED berkualitas dengan ukuran yang pas disematkan Huawei pada smartphone ini.
Huawei P40 Pro mengusung layar berukuran 6,58 inci dengan resolusi 1200p atau 1200 x 2640 piksel. Layar tersebut telah didukung oleh serangkaian teknologi, seperti dukungan DCI-P3, HDR10, dan refresh rate 90 Hz.
Refresh rate 90 Hz mungkin menjadi salah satu yang terbaru. Huawei nampaknya tak ingin ketinggalan dengan brand seperti Samsung, Oppo, sampai Realme yang sudah menghadirkan smartphone dengan refresh rate layar di atas rata-rata.
{Baca juga: Review Samsung Galaxy Z Flip: Desain Futuristik, Performa Ciamik}
Secara kasat mata, refresh rate 90 Hz dengan 60 Hz tidak terlalu terasa perbedaannya. Apalagi, Huawei P40 Pro memang memiliki sistem operasi yang smooth berkat spesifikasinya yang tinggi.
Tapi, apabila pengaturan 90 Hz ini diaktifkan saat memainkan game berkualitas tinggi, maka akan terasa perbedaannya oleh mata. Sebab, semakin tinggi refresh rate, maka konten yang ditampilkan akan semakin halus dan jauh lebih optimal.
Secara kualitas, layar OLED berkualitas tinggi dengan resolusi tinggi, dikombinasikan dengan dukungan HDR10 serta refresh rate 90Hz, mampu memuaskan dan memanjakan mata kami selama melakukan review Huawei P40 Pro.
Berikutnya: Performa