Telset.id, Jakarta – CEO Twitter, Jack Dorsey, rela menguras uang di tabungan senilai USD 1 miliar atau sekira Rp 16,2 triliun guna membantu upaya penanganan korban corona. Uang sebanyak itu hanyalah 28 persen dari total kekayaannya.
Dalam serangkaian cuitan di Twitter, dilansir New York Post, Dorsey mengatakan bahwa uang tersebut akan diambilkan dari penjualan saham di Square. Square adalah layanan keuangan yang didirikannya bersama beberapa rekan.
{Baca juga: Bos Twitter Ejek Tampilan Baru Facebook}
“Uang senilai itu akan bermanfaat bagi Twitter maupun Square dalam jangka panjang,” kata Dorsey tentang keputusannya memberikan hampir sepertiga kekayaan guna penanganan Covid-19. Uang akan disumbangkan melalui dana amal.
“Setelah kami berhasil melucuti pandemi ini, fokus akan beralih ke kesehatan dan pendidikan anak perempuan korban corona,” imbuh Dorsey, merujuk kepada gagasan untuk menciptakan pendapatan dasar universal bagi semua warga negara.
Dorsey, yang selama bertahun-tahun merahasiakan upaya sosial di berbagai bidang, mengatakan bahwa semua sumbangan ke maupun dari dana tersebut dapat dilihat oleh publik melalui dokumen terbuka. Semua demi keterbukaan.
Dikutip Telset.id, Rabu (8/4/2020), pengumuman Dorsey datang hanya beberapa hari setelah CEO Amazon, Jeff Bezos, menyumbangkan uang senilai USD 100 juta kepada bank makanan di Amerika Serikat selama pandemi virus corona.
{Baca juga: Diguyur Dana Rp 14,2 Triliun, Twitter Segera “Tendang” Sang Bos}
Angka tersebut kurang dari seperseribu satu persen dari kekayaan bersih Bezos senilai total USD 120 miliar. Amerika Serikat telah mencatat lebih dari 380 ribu kasus virus corona dengan total angka kematian meningkat menjadi 12.300.
Sebelumnya, saham Twitter melonjak hampir sembilan persen pada Senin (02/03) waktu setempat setelah laporan muncul bahwa aktivis investor Paul Singer ingin lengserkan bos Twitter, Jack Dorsey.
Elliott Management milik Singer telah mengucurkan dana USD 1 miliar atau setara Rp 14,2 triliun untuk membeli saham Twitter. Empat direkturnya direkomendasikan ke dewan Twitter untuk menggantikan peran Dorsey sebagai bos Twitter. [SN/HBS]