Telset.id, Jakarta – Kemendikbud menggandeng 7 aplikasi belajar online sebagai solusi belajar daring gratis, sebagai antisipasi penuluran Corona. Beberapa diantaranya seperti Kelas Pintar, Zenius, Ruangguru dll.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim memahami kebijakan Pemerintah Daerah yang meliburkan aktifitas sekolah untuk mencegah penyebaran wabah Corona.
Terkait dengan langkah beberapa Pemda untuk menghentikan sementara aktivitas bersekolah, Kemendikbud menyatakan siap untuk mendukung implementasi penundaan Ujian Nasional (UN) jika diperlukan.
{Baca juga: Pastikan Kesiapan Siswa Hadapi UN, Kelas Pintar Kenalkan “SOAL”}
“Dampak penyebaran Covid-19 akan berbeda dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Kami siap dukung kebijakan yang diambil Pemda. Keamanan dan keselamatan peserta didik serta guru dan tenaga kependidikan itu yang utama,” kata Mendikbud di Jakarta, Sabtu (14/03/2020).
Mendikbud mengapresiasi langkah proaktif yang dilakukan di semua lini pemerintahan daerah serta mitra di kalangan swasta yang mengembangkan aplikasi belajar online.
“Kemendikbud siap dengan semua skenario termasuk penerapan bekerja bersama-sama untuk mendorong pembelajaran secara daring (dalam jaringan) untuk para siswa,” ujar Nadiem.
Kemendikbud mengembangkan aplikasi belajar online untuk pembelajaran jarak jauh berbasis portal dan Android Rumah Belajar. Portal Rumah Belajar dapat diakses di belajar.kemdikbud.go.id.
Beberapa fitur unggulan yang dapat diakses oleh peserta didik dan guru di antaranya Sumber Belajar, Kelas Digital, Laboratorium Maya, dan Bank Soal.
Rumah Belajar dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat.
Layanan Gratis 7 Aplikasi Belajar Online
Mendikbud mengapresiasi dukungan berbagai perusahaan di bidang teknologi pendidikan dalam membantu siswa di wilayah terdampak Covid-19 untuk terus belajar secara mandiri lewat aplikasi belajar online.
Gotong royong pendidikan ini diharapkan dapat menjadi solusi seiring bertambahnya kebijakan Pemda menghentikan sementara aktivitas belajar di sekolah untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Kami menghargai mitra-mitra di sektor swasta yang secara sukarela mendukung sistem pendidikan nasional dan memastikan para siswa dapat terus belajar berdasarkan target yang telah ditetapkan oleh guru dan sekolah sesuai kebutuhan dan implementasi pembelajaran dengan bimbingan orang tua dan guru dari jarak jauh,” tutur Nadiem.
Mendikbud menjelaskan, saat ini kerja sama penyelenggaraan pembelajaran secara daring dilakukan dengan berbagai pihak, antara lain Google Indonesia, Kelas Pintar, Microsoft, Quipper, Ruangguru, Sekolahmu, dan Zenius.
{Baca juga: Ujian Nasional Dihapus, Bagaimana Nasib Bimbel Online?}
Mendukung pernyataan Mendikbud, beberapa mitra menyatakan kesanggupannya untuk berkontribusi menyelenggarakan sistem belajar secara daring. Setiap platform akan memberikan fasilitas yang dapat diakses secara umum dan gratis.
Pihak Google Indonesia menyatakan pihak sekolah dapat menggunakan Hangouts Meet, alat konferensi video yang tersedia untuk seluruh pengguna G Suite, dan Google Classroom, untuk mengikuti kelas dan melanjutkan pembelajaran jarak jauh dari rumah.
“Melalui G Suite for Education, para siswa dapat terus belajar meski ketika akses internet lambat atau tidak tersedia dan di manapun mereka berada,” ujar Danny Ardianto, Public Policy & Government Relations Manager Google Indonesia.
Sementara itu, Fernando Uffie, Pendiri Kelas Pintar mengatakan bahwa berkomitmen mendukung langkah antisipatif Kemendikbud untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Menurutnya, penghentian sementara kegiatan belajar mengajar di sekolah, tak lantas membuat proses belajar siswa terhenti. Siswa bisa tetap belajar secara daring, guru bisa tetap memberikan pendampingan dalam proses belajar siswa.
Selain itu, tambah Uffie, para orang tua juga bisa memonitor perkembangan belajar anaknya. Semua itu bisa dilakukan dengan solusi pendidikan berbasis teknologi seperti Kelas Pintar.
“Selama satu bulan ke depan, Guru maupun Siswa di seluruh Indonesia bisa menggunakan solusi belajar daring dari Kelas Pintar secara gratis. Agar proses pembelajaran siswa tetap berlanjut, kapan dan dari manapun,” jelas Uffie.
{Baca juga: Sambut Hari Guru, Kelas Pintar Gelar Workshop Guru Kreatif}
Hal senada disampaikan Benny Kusuma, Education Lead PT Microsoft Indonesia. Dia menjelaskan pihaknya menyediakan akses Office 365 untuk pendidikan. Dengan fasilitas Teams dalam Office 365, proses belajar mengajar tetap dapat berlangsung secara digital dan guru bisa bertatap muka dengan murid melalui fasilitas video conference.
“Guru dapat mengirimkan materi ajar berbasis teks, suara maupun video melalui teams class kepada para muridnya. Demikian pula para murid bisa berdiskusi dengan guru dan murid yang lain di dalam teams class tersebut,” jelas Benny.
Sementara Hanani Faiza, Content Associate Manager Quipper menjelaskan pihaknya akan memberikan akses dan material gratis bagi sekolah, guru dan siswa.
Guru dan sekolah juga dapat menggunakan layanan Quipper School untuk memberikan tugas dan ujian sekaligus memonitor hasil kerja siswa.
“Pelayanan ini dikhususkan untuk sekolah yang terkena dampak dan akan tersedia mulai hari Selasa, 17 Maret 2020,” tutur Hanani.
Belva Devara, Chief Executive Officer (CEO) dan Pendiri Ruangguru juga mengumumkan pembukaan Sekolah Online Ruangguru Gratis.
Melalui program ini, para siswa dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh secara daring (live teaching) setiap hari Senin sampai Jumat, layaknya sekolah seperti biasa.
Tersedia 15 kanal live teaching yang mencakup semua mata pelajaran sesuai kurikulum nasional mulai dari kelas 1 SD hingga kelas 12 SMA (IPA dan IPS), yang dipandu Master Teachers Ruangguru.
“Para guru di Indonesia juga dapat mengikuti Pelatihan Guru Online gratis selama satu bulan kedepan. Terdapat 250 video dan modul pelatihan guru yang mencakup materi-materi kompetensi dasar di bidang pedagogik dan profesional,” terang Belva.
Radinka Qiera, Direktur Sekolahmu mengatakan juga telah menyelenggarakan pembelajaran kelas maupun karier dengan berkolaborasi bersama ratusan sekolah dan organisasi. Pembelajaran daring ini ditujukan bagi seluruh murid, guru, bahkan orang tua.
Radinka menyebutkan bagwa Sekolahmu akan menyediakan kelas-kelas home learning bagi seluruh jenjang dari pra-sekolah sampai SMA, juga orang tua, sebagai pengganti kegiatan belajar mengajar di sekolah secara gratis.
{Baca juga: Menyandingkan Teknologi dan Pendidikan Demi Kuliatas Hidup Lebih Baik}
“Kami juga memfasilitasi sekolah dan guru untuk tetap dapat mengajar sesuai kurikulum yang dibutuhkan secara fleksibel,” jelas Radinka.
Sementara itu, CEO Zenius, Rohan Monga menyatakan platformnya turut membantu siswa mempersiapkan UN dan UTBK. Zenius pun merumuskan cara untuk membantu anak belajar mandiri di rumah yang efektif dan efisien, terarah dan terukur.
“Kami siap membantu kelancaran proses pembelajaran dengan memberikan akses gratis ke lebih dari 80 ribu video pembelajaran agar siswa bisa mendapatkan proses belajar mandiri yang terstruktur,” ujar Rohan merespons ajakan kolaborasi oleh Mendikbud. (HBS)