Telset.id, Jakarta – Samsung membuka tahun 2020 dengan meluncurkan Samsung Galaxy A51 dan Galaxy A71. Kedua smartphone ini cukup mendapat perhatian, terutama Samsung Galaxy A71 yang hadir dengan beragam peningkatan dari segi spesifikasi. Untuk mengetahuinya lebih jelas, kita akan mengulasnya dalam review Samsung Galaxy A71.
Setelah memperkenalkan beberapa smartphone dari keluarga Galaxy A series di tahun 2019 lalu, kini di awal tahun Samsung kembali menggebrak pasar dengan merilis smartphone terbarunya dari Galaxy A series versi 2020.
Tak tanggung-tanggung, raksasa elektronik asal Korea Selatan itu langsung memboyong dua seri ke Indonesia secara bersamaan, yakni Galaxy A51 dan Galaxy A71. Namun harus diakui, Galaxy A71 yang paling dinanti fans Samsung, karena merupakan upgrade dari Galaxy A70.
Pasalnya, smartphone ini tentu tidak membawa perubahan minor dengan hanya sekedar penambahan fitur saja. Galaxy A71 langsung datang dengan beragam peningkatan dari segi spesifikasi yang cukup signifikan.
Penasaran dengan peningkatan yang dibawa pada seri Galaxy A71, simak review Samsung Galaxy A71 secara lengkap berikut ini.
Desain
Sejak pertama kali menggenggam Galaxy A71, yang saya rasakan adalah perangkat ini terasa ramping, paling tidak perangkat ini lebih tipis dari generasi sebelumnya, yaitu Galaxy A70. Ukuran dimensinya yaitu 163.6 x 76 x 7.7 mm dengan bobot sebesar 179g.
Galaxy A71 dibalut dengan material kaca Gorilla Glass 3, sedangkan untuk bagian frame-nya menggunakan material polycarbonate. Smartphone ini juga terlihat mewah dengan tampilan yang disebut Premium Gloss Dynamic Pattern.
Saat cahaya memantul di body perangkat, akan tampak kilauan warna pelangi dan juga potongan seperti diamond. Di Indonesia, Galaxy A71 datang dengan tiga pilihan warna yaitu Prism Crush Blue, Prism Crush Black dan Prism Crush White. Untuk review Galaxy A71 ini, kami menggunakan perangkat dengan warna Prism Crush Black.
Berbahan kaca, body perangkat ini tentunya akan terasa licin digenggaman. Tapi untungnya di dalam paket penjualannya sudah dilengkapi dengan silicon case berwarna transparan. Dengan begitu, pengguna bisa lebih aman dan nyaman saat menggenggamnya.
Pada penampang bagian depan, Galaxy A71 hadir dengan desain layar Symetrically Alligned Infinity O Display. Sebagai informasi, Symetrically Aligned berarti bahwa perangkat ini memiliki penempatan yang sangat simetris, sehingga ketebalan antara bezel atas, bawah, kanan dan kiri terlihat sama.
Sedangkan Infinity O, sama seperti seri Galaxy S10 dimana layar smartphone ini memiliki lubang punch hole di bagian tengah. Tentunya pada punch hole tersebut terdapat sensor kamera selfie.
Di atas lubang punch hole terdapat speaker handset yang ada di pinggir bezel. Sementara untuk tombol navigasi, terletak di dalam layar bagian bawah. Layar ini juga memiliki fitur Under Display Fingerprint yang dibenamkan di bawah layar.
Beralih ke penampang bagian belakang terdapat empat buah kamera yang terpasang di sudut kiri atas. Seperti Galaxy seri A yang diluncurkan tahun ini, yaitu Galaxy A51, kamera smartphone ini tersusun dengan bentuk seperti huruf L. Yaitu tiga sensor di kiri dan satu sensor di kanan yang juga ditambah dengan lampu LED.
Penempatan tombol dan slot tampak standar, dimana tombol power dan volume berada di sisi kanan. Sedangkan untuk sisi kiri terdapat slot SIM Card dengan tray non-hybrid. Pengguna bisa menggunakan dua buah SIM secara bersamaan, juga ditambah dengan slot MicroSD yang tersedia.
Sedangkan di bagian bawah, terdapat lubang USB Type C sebagai konektor data dan juga daya, lubang Jack 3,5mm untuk audio, microphone dan juga grill speaker. Tak cuma di sisi bawah, di sisi atas juga terdapat microphone.
Adapun pada paket penjualannya Galaxy A71 dilengkapi dengan Adaptor Charger 25W, kabel USB Type C, Paket Dokumen, Headset, SIM ejector, dan juga Silicon Case.
Spesifikasi
Tak perlu produk baru kalau tak naik kelas. Jadi pastinya Galaxy A71 ini juga membawa peningkatan pada aspek spesifikasinya. Untuk layar, smartphone ini masih menggunakan layar berukuran 6,5 inci, tapi kini datang dengan panel Super AMOLED Plus.
Super AMOLED Plus memiliki dimensi yang lebih tipis jika dibandingkan generasi sebelumnya yaitu AMOLED Plus. Sehingga memungkinkan bagi Samsung menghadirkan body ponsel yang lebih ramping. Untuk visualisasi, tak banyak yang berbeda. Warna yang dihasilkan tetap sangat baik dan tingkat kecerahannya juga sangat maksimal.
Dapur pacunya kini disokong dengan chipset Snapdragon 730G dari Qualcomm. Seperti yang sudah kita ketahui, ini adalah seri chipset gaming kelas menengah ke atas yang menawarkan performa grafis yang cukup optimal.
Smartphone ini tersedia dengan dua model RAM yaitu 6GB dan 8GB. Dan untuk review Galaxy A71 kali ini, kami menggunakan varian RAM 8GB dengan internal storage 128GB, sebagaimana untuk Indonesia hanya tersedia model tersebut.
Pada aspek kamera, Galaxy A71 menggunakan Quad Camera di bagian belakang dengan konfigurasi 64 MP F/1.8 Quad Bayer Sensor + 12 MP F/2.2 Ultra Wide 123 Derajat + 5MP F/2.4 Depth Sensor + 5MP F/2.4 Macro sensor. Bagi pecinta selfie, smartphone ini juga pastinya sangat asik dipakai untuk swafoto ria, dengan kamera 32MP F/2.2 yang terpampang di bagian depan.
Dari segi baterai, masih sama seperti pendahulunya, Galaxy A71 masih menggunakan baterai berkapasitas 4500mAh. Pun demikian dengan pengisian dayanya, perangkat ini masih menggunakan adaptor charger dengan output daya 25W. Rasanya memang tidak perlu perubahan berarti dari segi manajemen daya, karena ini sudah cukup memadai.
Jika kalian bertanya apakah perangkat ini sudah didukung dengan konektivitas 5G maka jawabannya pasti adalah belum. Karena chipset yang digunakan yaitu Snapdragon 730G belum dibekali dengan modem 5G. Lagipula, 5G sendiri juga belum ada tanda-tanda akan hadir di Indonesia dalam waktu dekat.
{Baca juga: Samsung Galaxy A71 Smartphone Resmi Piala Presiden Esports}
Jadi untuk konektivitas, ponsel ini masih menggunakan 4GLTE, dengan Wi-Fi AC 2,4GHz/5GHz, dan juga Bluetooth. Satu lagi yang merupakan peningkatan dari generasi sebelumnya, NFC kini sudah hadir di Galaxy A71.
Seperti diketahui, saat Samsung merilis Galaxy A70 di Indonesia, perangkat yang dirilis belum dilengkapi dengan fitur tersebut, meskipun versi globalnya sudah tersedia fitur NFC.
Galaxy A71 sudah berjalan menggunakan UI terbaru Samsung yaitu One UI 2.0, yang menggunakan Android 10 sebagai basis sistem operasinya.
Performa
Lalu bagaimana dengan performa dari Samsung Galaxy A71? Seperti biasa, untuk review Galaxy A71 ini kami menggunakan tiga aplikasi benchmark, yakni AnTuTu Benchmark, 3DMark, dan PCMark untuk mengetahui performanya secara angka. Ketiga benchmarking ini merepresentasikan kebutuhan berbeda.
AnTuTu 8
AnTuTu 8 adalah versi terbaru dari aplikasi benchmarking AnTuTu. Benchmark ini memberikan simulasi performa smartphone dari empat aspek antara lain CPU, GPU, RAM dan juga User Experience.
Dari hasil pengujian yang kami lakukan, Galaxy A71 mencatat skor yang cukup tinggi, yaitu 275.707. Sebagai catatan, skor ini lebih tinggi dari rata-rata smartphone sekelas dengan chipset yang sama.
3DMark Sling Shot
3DMark adalah aplikasi benchmarking yang digunakan untuk menguji kinerja grafis (GPU) pada perangkat smartphone. Untuk pengujian yang kami lakukan menggunakan simulasi 3DMark Ice Storm Sling Shot.
Dari hasil pengujian yang kami lakukan, Galaxy A71 meraih skor sebesar 3541, yang mana angka ini juga lebih tinggi dari smartphone lain dengan chipset yang sama.
PCMark 2.0
PCMark adalah aplikasi benchmarking yang akan menampilkan skor untuk mewakili kinerja smartphone dalam penggunaan sehari-hari. Seperti misalnya browsing, edit foto dan video, texting, serta juga penghitungan.
Hasilnya, Galaxy A71 mencatatkan skor PCMark 2.0 sebesar 7592, yang mana ini juga memperlihatkan bahwa performa Galaxy A71 memang lebih unggul untuk smartphone sekelasnya.
Meskipun menggunakan chipset yang sama, namun jenis memori RAM dan storage, serta UI yang digunakan juga akan mempengaruhi hasil performa yang ditampilkan.
Dari ketiga hasil benchmark di atas, memperlihatkan kalau performa dari Galaxy A71 memang cukup menjanjikan. Peningkatan performa setelah upgrade dari chipset Snapdragon 675 ke Snapdragon 730 G jelas membawa peningkatan pada perfroma yang cukup signifikan.
Jika Galaxy A70 lebih mengutamakan performa CPU untuk kebutuhan multitasking, maka Samsung Galaxy A71 kini juga sudah mampu melahap game berat dengan kualitas grafis tinggi.
Baterai
Galaxy A71 memiliki kapasitas baterai yang sama dengan generasi sebelumnya, Galaxy A70, yaitu 4500mAh. Namun yang membedakannya, Galaxy A71 menggunakan chipset yang lebih powerful, yang tentunya akan mempengaruhi daya pada perangkat.
Di review Galaxy A71 ini, kami melakukan pengujian menggunakan video beresolusi 720p yang diputar secara playback. Dan untuk pengujian ini, Galaxy A71 mampu bertahan selama kurang lebih 22 Jam 42 Menit.
Angka yang sangat baik dicapai oleh Galaxy A71 sebagai smartphone kelas menengah. Meskipun memiliki performa yang powerful namun ponsel pintar ini tetap memiliki manajemen daya yang sangat baik.
Sedangkan untuk pengisian dayanya, perangkat ini membutuhkan waktu yaitu 1 jam 28 menit untuk mengisi baterai dalam kondisi kosong hingga penuh. Berkat pengisian cepat 25W yang tersedia paket penjualan, pengisian dapat dilakukan dengan waktu yang sangat singkat.
Secara keseluruhan, pengujian manajemen daya dari Galaxy A71 sangat memuaskan. Baik dari ketahanan pemakaian dan juga pengisian daya, tidak ada komplain kami untuk perangkat yang satu ini.
Gaming Test
Sebagai smartphone dengan kemampuan performa kelas menengah ke atas kami menguji perangkat ini dengan beberapa game berat, salah satunya yaitu PUBG Mobile. Galaxy A71 secara default, hanya mampu menjalankan game dengan setting fps Ultra, atau 40FPS.
Entah mengapa pengaturan grafis game PUBG Mobile di Galaxy A71 ini hanya sampai 40FPS, padahal secara teknis kapabilitas dari chipset yang diusung sudah jauh melampaui angka refresh rate 40FPS. Tentu saja saat pengujian, Galaxy A71 dapat menjalankannya dengan sangat stabil di 40FPS.
Kami pun membuka pengaturan dengan aplikasi pihak ketiga yaitu GFX tools, untuk mengaktifkan pengaturan grafis hingga HD-Extreme atau HD -60FPS. Dan hasilnya, Galaxy A71 rupanya masih mampu menjalankan game tersebut dengan baik dan minim lag.
Game lain yang kami uji yaitu COD Mobile dan juga PES 2020, yang rupanya juga sangat lancar dijalankan menggunakan Galaxy A71.
Oh iya, seperti perangkat Samsung terbaru lainnya, Galaxy A71 juga sudah dilengkapi dengan software game launcher yang dapat mengoptimaliasi perangkat untuk aktivitas gaming. Beragam fitur tersedia di game launcher, seperti diantaranya game booster, analisa waktu bermain game, pengaturan notifikasi saat bermain game dan lain-lain.
Kamera
Galaxy A71 Sensor Samsung ISOCELL Bright GW-1 64 MP F/1.8 sebagai kamera utamanya. Dan tentunya kualitasnya meningkat jauh lebih dibandingkan generasi sebelumnya, yaitu kamera 32 MP di Samsung Galaxy A70.
Dengan teknologi Quad Bayer, sensor 64MP di smartphone ini akan mengabadikan foto untuk ukuran 16MP, yang tentunya gambar yang dihasilkan akan jadi lebih tajam.
Untuk kondisi terang, foto terlihat baik. Mampu mengabadikan objek dengan detail yang tinggi dan warna yang juga cukup optimal. Tidak ada lagi kesan overexposure yang biasa muncul pada hasil kamera di smartphone Samsung. Sedangkan di kondisi gelap, gambar yang dihasilkan juga tetap optimal tanpa menghasilkan noise yang mengganggu.
Detail yang ditampilkan terlihat sangat baik berkat sensor dengan Megapiksel besar tersebut. Dynamic rangenya juga terangkat saat HDR diaktifkan, membuat warna dan pencahayaan pada gambar terlihat lebih hidup.
Tapi sayang saat HDR diaktifkan, detail pada objek gambar justru jadi sedikit berkurang. Jadi pengguna sepertinya harus memilih. Jika ingin warna yang bagus, maka HDR harus diaktifkan, atau jika ingin detail lebih baik, maka HDR dinonaktifkan.
Sementara itu untuk sensor Ultra Wide juga telah ditingkatkan menjadi 12 MP F/2.2, setelah di Galaxy A70 menggunakan sensor 8MP. Tentunya kualitas foto sedikit lebih meningkat, terutama untuk urusan detail.
Angle yang luas, dengan sudut 123 derajat membuat pengguna dapat mengabadikan foto landscape dengan lebih memuaskan. Ultra Wide angle di smartphone Samsung memang masih menjadi yang paling luas perspektifnya saat ini.
Sementara dua sensor lainnya yaitu 5MP F/2.4 Depth Sensor juga tidak berubah dari generasi sebelumnya. Depth sensor hanya sekedar pelengkap untuk kebutuhan fotografi bokeh, dengan fitur Live Focus yang tersedia di menu kamera.
Untuk sensor Makro 5 MP F/2.4, kualitasnya bisa dibilang cukup baik. Paling tidak untuk dibandingkan dengan smartphone lain yang sekelas dengan kamera macro saat ini. Karena kebanyakan smartphone kelas menengah hanya menggunakan kamera macro 2MP yang tentunya menghasilkan detail yang kurang maksimal.
Dengan jarak yang disarankan yaitu 3-5cm sensor Macro di smartphone ini sudah cukup dapat diandalkan untuk mengambil objek-objek mini seperti serangga, serat daun, bunga dan lain sebagainya.
Tak hanya menguji kemampuan perangkat untuk fotografi, di review Galaxy A71 ini kami juga menguji kemampuan videografi pada perangkat. Untuk kemampuan video, Galaxy A71 juga sudah mampu melakukan perekaman maksimal resolusi 4K.
Gambar yang dihasilkan tentu terbilang cukup baik, dengan detail yang tampak jelas. Hanya saja untuk perekaman 4K belum didukung dengan stabilisasi EIS maupun OIS. Perekaman 4K sebaiknya dilakukan untuk mengambil video dengan angle diam, menggunakan tripod.
Sedangkan untuk perekaman 1080p, sudah didukung dengan image stabilizer. Kualitas gambar yang dihasilkan pun juga masih sangat baik, dan jika pengguna membawanya berjalan, tidak terlihat terlalu berguncang. Untuk dynamic range saat pengambilan video juga sangat baik. Kondisi backlight pun dapat diatasi dengan sangat responsive.
Tapi tak hanya sampai di situ, untuk perekaman video tentunya Galaxy A71 sudah dibekali dengan fitur Super Steady menggunakan kamera ultra wide 12MP yang tersedia. Pengambilan video menggunakan super steady tentunya jauh lebih stabil jika dibandingkan perekaman video biasa. Untuk aktivitas yang banyak gerak, ultra steady sangat dapat diandalkan.
Namun untuk kualitas gambar, tentunya perekaman super steady lebih rendah dibandingkan perekaman video biasa karena hanya menggunakan sensor 12MP. Tapi resolusi perekaman menggunakan super steady sudah cukup maksimal yaitu 1080p.
Kesimpulan
Peningkatan yang dibawa pada Samsung Galaxy A71 rupanya cukup drastis dibandingkan generasi sebelumnya. Meskipun harganya memang juga sedikit meningkat, tapi semua peningkatan yang ada terasa memuaskan.
Mulai dari layar dengan desain baru “punch hole” yang minim bezel, performa gaming berkat chipset Snapdragon 730G, serta Quad Camera dengan sensor utama 64MP membuat kesan premium menengah dari smartphone ini lebih terasa.
Adapula fitur NFC yang pada generasi sebelumnya tidak disematkan Samsung untuk produk yang jual di Indonesia. Kehadiran NFC di line up ini tentunya telah melengkapi kekurangan terdahulu di Galaxy A70. Selama melakukan review Galaxy A71, kami merasa cukup puas untuk performanya secara keseluruhan.
{Baca juga: Sempat Dirahasiakan, Ternyata Segini Harga Samsung Galaxy A71}
Samsung membanderol smartphone ini dengan harga Rp. 6.099.000. Saat pre-order, smartphone ini juga dibundling dengan earphone Galaxy Buds seharga Rp 1,8 juta. Bahkan tanpa gratis earphone pun, harga yang ditawarkan sudah cukup menarik. Maka beruntunglah para pembeli pertama Samsung Galaxy A71.
Kelebihan:
+ Layar Infinity O Bezel Tipis
+ Snapdragon 730G, chipset tangguh untuk smartphone menengah premium
+ Quad-Camera, 64MP+12MP Ultra Wide+5MP Macro+5MP Live Focus, kualitasnya bagus, experience beragam.
+ Perekaman video hingga 4K, ada fitur super steady
+ Sefie 32 MP, kualitas bagus
+ Baterai 4500mAh, kapasitas besar daya tahan baterai awet
+ Penambahan fitur NFC, makin lengkap, sudah mendukung Samsung Pay
+ Paket penjualan lengkap
+ Harga kompetitif
Kekurangan:
– Layar besar, ergonomi kurang nyaman
– Kabel Charger Type C to Type C, masih merepotkan untuk transfer data saat ini.
Telset Rating: 8.0
Spesifikasi Samsung Galaxy A51
Nama Produk | Samsung Galaxy A51 |
Layar | Super AMOLED 6,5 Inci Full HD (2400 x 1080p) |
SoC/Prosesor | Snapdragon 730G (8nm) Octa-core (2×2.2 GHz Kryo 470 Gold & 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver) + GPU Adreno 618 |
RAM | 6 GB/ 8GB |
GPU | Mali-G72 MP3 |
Internal Storage | UFS 2.1 128GB bisa diperluas micro SD hingga 512 GB (dedicated slot) |
Kamera | Kamera Utama: 64 MP, f/2.0, 26mm (wide), 1/2.0″, 0.8µm, PDAF12 MP, f/2.2, 12mm (ultrawide) 5 MP, f/2.4, 25mm (wide), dedicated macro camera 5 MP, f/2.2, 1/5.0″, 1.12µm, depth sensorKamera Selfie: 32 MP, f/2.2, 26mm (wide), 1/2.8″, 0.8µm |
Baterai | 4.500 mAh |
Charger | Fast Charging 15W |
Konektifitas | Dual SIM (Nano), 4G, Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, NFC |
Sistem Operasi | Android 10, One UI 2 |
Varian Warna | Prism Crush Black, Prism Crush White, Prism Crush Blue |
Harga | Rp 6.099.000 |