Telset.id, Jakarta – Sebuah kuil Budha di selatan Bangkok, Thailand melakukan daur ulang botol plastik bekas untuk dijadikan sebuah jubah berbahan dasar kain poliester. Proses daur ulang botol plastik di kuil Wat Chak Daeng itu diawasi oleh biksu yang memantau kinerja mesin penghancur di sebuah bale raksasa.
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Jumat (07/02/2020), Thailand adalah satu dari lima negara di dunia yang menyumbang lebih dari setengah plastik di lautan.
Makanya, solusi daur ulang plastik untuk dijadikan jubah yang dilakukan para biksu di kuil Budha Wat Chak Daeng pun patut untuk diapresiasi. Di sana, para biksu ini telah menghancurkan 40 ton plastik.
{Baca juga: Tahun 2022, Seluruh Produk Google Pakai Plastik Daur Ulang}
Plastik sebanyak itu dihancurkan selama dua tahun. Program tersebut digagas untuk mengendalikan supaya limbah plastik tidak memasuki Sungai Chao Phraya, yang mengalir ke selatan ke Teluk Thailand di Samudra Pasifik barat.
“Saya sedang mempraktikkan ajaran Budha, yang juga selaras dengan penyelesaian krisis lingkungan global,” kata Phra Maha Pranom Dhammalangkaro, kepala biara di provinsi Samut Prakan, tepat di selatan Bangkok.
Tidak seperti kebanyakan kuil tempat orang memberikan sedekah kepada biksu berupa makanan dan pakaian, para penyembah mengendarai sepeda untuk menawarkan tas dan botol plastik sebagai imbalan atas berkah Phra Maha Pranom.
{Baca juga: Ilmuwan Latih Potongan Plastik Bisa Berjalan}
“Menyumbang satu kilogram botol plastik dapat membantu kami untuk membuat satu set lengkap jubah biarawan. Nilai pengembaliannya terbilang cukup tinggi, baik dihitung dari segi uang maupun pahala,” tambah biarawan itu.
Kuil tersebut telah menghasilkan 800 set jubah. Setiap set dijual antara USD 65,79 atau Rp 900 ribuan sampai USD 164,47 atau Rp 2,2 jutaan sehingga tetap bisa mendanai proyek dan membayar sukarelawan pemilah sampah, yang mayoritas adalah ibu rumah tangga. Hebat ya! (SN/MF)