Smartphone Bos Amazon Diretas, Bukti Aplikasi Chatting Tak Aman?

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Tuduhan bahwa Pangeran Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menjadi dalang kasus smartphone milik bos Amazon sekaligus pemilik Washington Post, Jeff Bezos yang diretas berdampak ke dunia gadget.

Keamanan perangkat menjadi sorotan. Apalagi, smartphone berbasis iOS maupun Android semakin memungkinkan membuka konektivitas baru lewat aneka aplikasi chatting, semisal WhatsApp, LINE, dan WeChat.

Namun risikonya, smartphone jadi rentan terkena pembajakan. Maklum, smartphone beroperasi melalui kumpulan aplikasi. Dan semakin ke sini, perangkat menjadi kian rumit karena tertanam reseptor, lensa, serta sensor.

{Baca juga: Arab Saudi Bantah Dalangi Peretasan Smartphone Bos Amazon}

Masing-masing smartphone membawa kelemahan potensial, yang terkadang disebut sebagai bug. Kalau ada bug, sistem bisa crash atau berperilaku tak terduga seperti mengakses perintah atau file jahat dari hacker.

Melihat celah-celah kerentanan baru di smartphone, banyak developer bekerja keras untuk memastikan bahwa sistem bisa tertutup rapat dengan jutaan baris kode yang memusingkan guna menjamin keamanan pengguna.

Seperti kata Oded Vanunu, seorang peneliti di perusahaan keamanan siber Israel, Checkpoint, “Tidak ada perangkat lunak yang benar-benar terbebas dari bug!”. Ia sering menemukan kekurangan dalam aplikasi chatting populer.

Begitu peretas masuk, pengguna siap-siap menanggung risiko. Siapa pun yang memiliki kendali penuh atas smartphone dapat melacak lokasi secara diam-diam sambil menyalin alamat email, pesan instan, foto, dan lainnya.

Seperti dikutip Telset.id dari Reuters, Senin (27/01/2020), sebuah dokumen teknis 2015 dari perusahaan NSO Group menguraikan kemampuan program spyware Pegasus untuk memantau detail terkecil kehidupan target.

{Baca juga: China Dituduh Retas iPhone Milik Muslim Uyghur}

Dokumen tersebut menunjukkan bagaimana panggilan telepon dapat disadap dan fitur yang dijuluki “room tap” menggunakan mikrofon perangkat untuk menyerap suara sekitar di mana pun sang pengguna berada.

Spyware dapat diinstal dengan menggiring target untuk mengklik tautan jahat atau pesan teks jahat. Ujung-ujungnya, smartphone seperti milik bos Amazon diretas oleh hacker, sehingga data rahasia bocor. (SN/MF)

SourceReuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI