Telset.id, Jakarta – Teknologi 5G ternyata tidak tak terlepas dari kondisi ancaman keamanan. Perusahaan keamanan siber, Kaspersky memprediksi 5G bisa membuka pintu bagi berbagai ancaman keamanan siber.
Head of Research Center Global Research and Analysis Team Timur Tengah, Turki dan Afrika Kaspersky, Amin Hasbini mengatakan bahwa kejahatan siber bisa memanfaatkan kekurangan peralatan, kerangka kerja pelanggan dan administrasi para pihak berwenang terkait 5G.
“Kekurangan semacam itu dapat memungkinkan para pelaku kejahatan siber merusak infrastruktur telko, melumpuhkan, memata-matai atau mengalihkan lalu lintasnya,” kata Hasbini, dalam keterangan resmi yang diterima Telset.id, Rabu (08/01/2020).
{Baca juga: 3 Implementasi 5G yang Bisa Dilakukan di Indonesia}
Masalah lainnya adalah keamanan privasi pengguna. Menurutnya, penyedia layanan 5G akan memiliki akses luas ke sejumlah besar data yang dikirim oleh perangkat pengguna.
Hal itu dapat menunjukkan apa yang benar-benar terjadi di dalam lokasi rumah, atau setidaknya menggambarkannya melalui metadata di lingkungan sekitar pengguna. Dikhawatirkan para penyedia menyalahgunakan data tersebut.
“Penyedia layanan juga bisa saja mempertimbangkan menjual data tersebut ke perusahaan layanan lain seperti pengiklan dalam upaya untuk membuka aliran pendapatan baru. Bahkan dalam kasus yang berbeda, kerentanan dapat menyebabkan cedera,” tambah Hasbini.
5G akan memiliki dampak revolusioner pada telekomunikasi karena, di samping teknologi itu sendiri, 5G akan menjadi dasar untuk teknologi dan penemuan lainnya.
Namun, lanjut Hasbini, seperti setiap teknologi yang sedang berkembang, 5G kemungkinan akan menarik perhatian pelaku ancaman keamanan siber yang akan mencari peluang untuk menyerangnya.
“5G mengembangkan teknologi di atas infrastruktur sebelumnya, yang berarti akan mewarisi kerentanan dan kesalahan konfigurasi jaringan pendahulunya,” tuturnya.
{Baca juga: Ban Mobil Ini Didukung Teknologi 5G, Buat Apa Ya?}
Disarankan pemerintah dan para pemimpin industri harus bekerja sama dalam upaya membawa proyek teknologi 5G yang aman dan nyaman untuk meningkatkan layanan dan kualitas hidup bagi masyarakat.
“Vendor hi-tech dan struktural pemerintahan harus bekerja sama dalam upaya mencegah eksploitasi 5G oleh para aktor ancaman,” tutup Hasbini. [NM/HBS]