Telset.id, Jakarta – Saat ini Huawei masih berstatus pesakitan akibat embargo yang diberlakukan Amerika Serikat (AS). Tak ingin senasib dengan kompatriotnya, Xiaomi mulai menyiapkan strategi untuk antisipasi embargo AS.
Dikutip Telset.id dari GizChina, Senin (6/1/2020), Xiaomi Global Product Manager, Abi Go mengatakan bahwa Xiaomi sudah antisipasi embargo AS. Meski demikian, mereka tetap menjaga kerjasama yang harmonis dengan perusahaan-perusahaan teknologi asal AS.
{Baca juga: Sah! Xiaomi Mi Note 10 Pro Diperkenalkan di Indonesia}
“Kami sedang mengevaluasi sistemnya. Tetapi saat ini belum ada “efek penularan” (dari embargo Huawei). Faktanya, kami bekerja berdampingan secara intensif dengan perusahaan AS, seperti Qualcomm, dalam chipset, atau Google untuk produk kami dari ekosistem IoT,” ujar Go.
Menurut penjelasannya, Xiaomi sudah menciptakan manufaktur yang memungkinkan perusahaan asal Tiongkok tersebut untuk membuat smartphone sendiri.
Sehingga jika terjadi hal yang tidak diinginkan, mereka tak perlu bergantung pada sumber daya perusahaan-perusahaan asal Negeri Paman Sam.
“Bagaimanapun, jika di masa depan sesuatu terjadi, kami memiliki rencana B. Di antaranya, kami banyak berinvestasi di beberapa produsen semi konduktor di Tiongkok. Tetapi kami percaya bahwa strategi bisnis kami tidak boleh dikondisikan oleh keputusan yang diambil oleh politisi,” sambungnya.
Lebih lanjut Go mengatakan, bahwa Xiaomi selalu berusaha menggunakan komponen terbaik pada setiap produknya. Hal yang sama akan terus mereka lakukan di masa mendatang.
{Baca juga: Xiaomi Siapkan Rp 92,9 Triliun untuk Kembangkan 5G dan IoT}
“Sejauh ini kami telah memilih untuk mengintegrasikan komponen terbaik dalam produk kami. Kami akan terus melakukannya di masa depan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Xiaomi baru saja menginvestasikan dana sebesar USD 9 Miliar atau setara Rp 92,9 Triliun untuk mengembangkan teknologi seperti 5G, Artificial Intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT).
Kepala Eksekutif Xiaomi, Lei Jun juga mengumumkan bahwa pada bulan Oktober 2020 nanti, perusahaan yang dipimpinnya itu berencana untuk meluncurkan lebih dari 10 model ponsel 5G. (HLM/HBS)
Sumber: GizChina
