Telset.id, Jakarta – Baru-baru ini sebuah survei menyebut bahwa anak-anak telah melakukan “hubungan seks” lebih awal dari semestinya. Terungkap, lebih dari satu dari 10 anak berusia 8 tahun telah terpapar sexting atau pesan seksual.
Menurut survei, angka tersebut akan meningkat menjadi lebih dari 42 persen di usia 14 tahun.
Sekadar informasi, sexting adalah aktivitas mengobrol maupun bertukar gambar soal seks melalui aplikasi pesan instan di smartphone.
{Baca juga: Sering Kirim Emoji, Tandanya Kamu Suka Seks saat Kencan}
Penelitian selama sembilan bulan tersebut menguraikan 54 juta teks dan 1,5 juta jam penggunaan smartphone.
Dikutip Telset.id dari New York Post, Minggu (22/12/2019), emoji populer, termasuk terong, wajah tersenyum, dan mulut terbuka, kerap dipakai. Demikian pula kata-kata dan frasa seperti “berapa umurmu”, “celana dalam”, dan “menjilati.”
Pesan seksual tersebut kerap dimulai oleh anak perempuan. Sekitar 15,5 persen anak perempuan berusia 8 tahun terpapar sexting dibandingkan dengan 5,9 persen anak laki-laki pada usia yang sama. Di usia 16 tahun, anak perempuan juga sangat mendominasi.
Di usia 13 tahun, 24 persen anak-anak diminta untuk mengirim foto telanjang atau atas inisiatif sendiri.
Angka-angka itu umumnya lebih tinggi untuk anak perempuan. Sekitar 6,8 persen anak perempuan berusia 10 tahun berkirim foto telanjang.
{Baca juga: Geolocation, Musuh Besar Pasangan Doyan Selingkuh}
Namun, secara keseluruhan, angka-angka tersebut menemukan fakta bahwa hubungan seks di antara anak-anak dan remaja sebagian besar saling menguntungkan. Sekitar 58,5 persen dari semua pesan seksual dikirim untuk anak-anak 10 tahun hingga 17 tahun.
“Orangtua membutuhkan visibilitas. Mereka harus tahu masalah apa yang sedang dihadapi oleh anak-anak. Fenomena sexting seharusnya akan membuat orang tua lebih siap untuk menghadapi topik sensitif,” demikian kesimpulan tim survei. (SN/FHP)