Telset.id, Jakarta – Perangkat yang bisa dinginkan benda di bawah matahari ini pertama kali dikembangkan pada tahun 2018 oleh para peneliti di Massachusetts Institute of Technology atau MIT. Namun, SciTechDaily melihat sistem baru yang diterbitkan dalam makalah pada 30 Oktober 2019.
Menurut makalah tersebut, ada perbaikan sistem secara signifikan di alat itu. Perangkat buatan para peneliti MIT dapat dinginkan benda-benda dengan suhu hampir 13 derajat Celsius, bahkan jika Anda menyimpannya tepat di bawah sinar matahari.
{Baca juga: Dokter di China Uji Coba Operasi Jarak Jauh dengan 5G}
Dilansir Ubergizmo, seperti dikutip Telset.id, Selasa (5/11/2019), konsep di balik alat tersebut cukup sederhana tapi inovatif. Perangkat itu tak hanya mencegah sinar matahari masuk, melainkan pula membiarkan sinar inframerah (panas) lewat di luar.
Rahasianya ada di permukaan perangkat. Menggunakan Airgel atau busa isolasi polietilen khusus sebagai lapisan di permukaan untuk memantulkan sinar matahari. Bahan tersebut cukup ringan. Bahkan, harganya tidaklah menguras kantong.
Satu hal yang perlu dicatat, perangkat buatan para peneliti MIT sama sekali tidak membutuhkan listrik sebagai tenaga. Ya, tidak butuh listrik untuk sekadar menyalakan perangkat atau menggerakkan bagian-bagian yang bekerja di dalamnya.
Jenis teknologi tersebut terbukti dapat bermanfaat di tempat-tempat tanpa tersedia daya atau yang sering mengalami pemadaman listrik. Anda dapat menggunakan alat inovatif itu untuk berbagai hal, khususnya menjaga sayuran supaya tetap segar.
{Baca juga: Perangkat Robotik Ini Bantu Penderita Penyakit Otak}
Sayang, belum ada penjelasan mengenai detail bagaimana alat bekerja dan sumber daya apa yang dipakai sebagai tenaga. Belum pula ada informasi apakah perangkat itu bakal diproduksi massal untuk dijual secara komersial ke pasaran global. [SN/HBS]
Sumber: Ubergizmo