Telset.id, Jakarta – Apple meminta kepada administrasi Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk menghapus tarif bagi komponen Apple Watch dan iPhone buatan China. Apple mengajukannya atas nama konsumen.
Pada hari Kamis (31/10/2019) lalu, Apple mencari pengecualian tarif dari 11 produk, termasuk speaker HomePod, iMac, suku cadang iPhone, casing baterai iPhone, AirPods, dan lainnya dari China.
Apple mengatakan kepada Kantor Perwakilan Dagang AS, bahwa produk buatan perusahaan adalah perangkat elektronik konsumen. Produk Apple bukanlah 100 persen buatan China atau terkait dengan Beijing.
{Baca juga: Amerika-China “Damai”, Saham Apple Langsung Meroket}
Menurut laporan Reuters, seperti dikutip Telset.id, Senin (04/11/2019), pengecualian yang diajukan oleh Apple menyangkut penerapan tarif impor sebesar 15 persen yang mulai berlaku pada 1 September 2019.
Selain Apple, FitBit pun meminta kepada Presiden Donald Trump untuk menghapus tarif bagi perangkat pelacak kebugaran. “Mayoritas kapasitas produksi global untuk perangkat komunikasi yang dipakai di pergelangan tangan ada di China,” jelasnya.
Bisnis perlengkapan dan aksesori Apple telah menghasilkan pemasukan USD 24,5 miliar atau Rp 343,6 triliun pada tahun fiskal 2019 yang berakhir pada September. Jumlah tersebut merupakan 9,4 persen dari total pendapatan Apple.
{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Apple Terbaru}
Penjualan di segmen itu naik 41 persen dibanding tahun sebelumnya. Segmen perlengkapan dan aksesori telah menjadi pendorong penting bisnis Apple. Pasalnya, penjualan iPhone cenderung terus menurun selama empat kuartal berturut-turut.
Sebelumnya diberitakan, AS dan China mendekati kesepakatan perdagangan baru, yang mungkin mengakhiri perang dagang kedua negara dan memperkuat posisi perusahaan asal AS. Terbukti, kesepakatan tersebut langsung membuat saham Apple mencapai nilai tertinggi sepanjang masa.
Saham Apple menyentuh USD 237,64 atau sekitar Rp 3,35 juta per lembar. Nilai saham Apple menguat 2,8 persen. Berkat penguatan tersebut, nilai atau valuasi Apple menjadi USD 1,07 triliun atau sekira Rp 1.512 triliun. (SN/FHP)
Sumber: Reuters