Telset.id, Jakarta – Para peretas Rusia berhasil menyusup ke dalam operasi mata-mata Iran yang dilancarkan secara siber. Menurut pejabat Inggris dan Amerika Serikat, para hacker ini menyamar sebagai mata-mata Iran dan menyerang pemerintahan serta industri beberapa negara.
Dilansir Reuters, seperti dikutip Telset.id, Senin (21/10/2019), kelompok peretas Rusia tersebut menamakan diri Turla. Pejabat pemerintah Estonia dan Ceko menyebut bahwa mereka merupakan bagian dari Dinas Keamanan Rusia atau FSB.
{Baca juga: Peretas Rusia akan Bobol Jaringan Komputer di Seluruh Dunia}
Sialnya, mereka membajak komputer milik Iran untuk meretas organisasi di 20 negara dalam waktu 18 bulan. Mereka bergerilya secara aktif, menargetkan lembaga-lembaga penting di Inggris. Mereka begitu pintar dalam menjalankan peretasan.
Pejabat badan intelijen Inggris GCHQ, Paul Chichester, mengaku telah meningkatkan kewaspadaan guna menghindarkan diri dari serangan mereka. Sayang, pejabat Rusia maupun Iran tidak memberi tanggapan segera terkait laporan tersebut.
Negara-negara Barat memang menahbiskan Rusia dan Iran sebagai ancaman siber paling berbahaya. Rusia dan Iran kerap melakukan peretasan di lembaga berbagai negara tanpa mudah terdeteksi. Bisa jadi, peretas Rusia memang bekerja untuk Iran.
Namun demikian, pemerintah Inggris yakin bahwa peretas Rusia sengaja menyusup ke infrastruktur kelompok Iran untuk menyerang organisasi-organisasi vital negara Barat. Belum ada bukti kesengajaan keterlibatan Rusia dan Iran.
{Baca juga: Ngaku Pejabat AS, Hacker Rusia Bobol Perusahaan Amerika}
Amerika Serikat telah mencoba melakukan berbagai antisipasi agar tak lagi terpapar peretas Rusia pada Pemilihan Presiden 2020. Maklum, pada pesta demokrasi serupa 2016 lalu, Rusia berhasil campur tangan untuk memengaruhi pemilih. [SN/HBS]
Sumber: Reuters