Membuat Film Pendek dengan Smartphone ala Yandy Laurens

Telset.id, Seoul – Ada banyak perasaan kita dapat dengan berakhirnya sebuah film, ya puas, ya biasa-biasa, ya kecewa. Apapun itu, ini adalah hal yang lumrah. Namun demikian, pernahkah kita berpikir tentang betapa susahnya sebuah film dibuat? Bisa saja, sang sutradara berdarah-darah untuk menghasilkannya. Bagaimanapun, membuat film bukanlah hal yang mudah, mau itu film penuh ataupun film pendek.

Dan menjadi lebih tidak mudah lagi ketika kita membayangkan segala macam peralatan yang harus kita gunakan untuk membuat itu. Kamera, tripod, slider, lighting, sound recorder, microphone, PC dan software editing. Yang ada, layu bunga sebelum berkembang, alias ingin berhenti bahkan sebelum memulai.

Berterima kasihlah pada teknologi, karena berkat kemajuan pesat yang dibawanya, kini kita bahkan bisa membuat film pendek hanya dengan menggunakan smartphone. Caranya bagaimana?

Yandy Laurens, seorang penulis, sutradara sekaligus lecturer mengungkapkan beberapa tips yang bisa kita aplikasikan saat ingin membuat sebuah film pendek dengan menggunakan smartphone.

{Baca juga: 7 Teknik Camera Movement untuk Bikin Video Sinematik Pakai Smartphone}

Kebetulan, perangkat yang digunakan adalah Samsung Galaxy Note 10, yang diklaim perusahaan pembuatnya sebagai powerphone. Artinya, smartphone ini tidak bukan sama memiliki kekuatan di sektor desain, produktivitas, ataupun performa, tetapi juga “mencipta”. Ya, menghasilkan sebuah konten gambar atau video lewat kameranya. Termasuk film pendek.

Tahap Pra produksi

1. Menentukan Ide
Mencetuskan ide secara konsisten memang bukanlah hal yang mudah dalam sebuah proses kreatif. Namun ini adalah hal penting yang perlu ditemukan, agar kita kita tahu dengan pasti apa yang ingin kita ceritakan dalam film tersebut.

“Kita bisa memulainya dengan mind mapping dan structure analized,” kata Yandi.

2. Struktur cerita
Jika mengacu pada pengertian, struktur cerita adalah bagian-bagian cerita yang biasanya terdiri dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda. Dalam film pendek juga begitu, harus ada awalan, perubahan di tengah berupa komplikasi dan sebagainya, dan akhiran.

3. Type of shot
Pengambilan gambar atau shot yang tidak jelas adakalanya akan membuat penonton merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, sebisa mungkin menghindari ini. Setidaknya ada beberapa tipe pengambilan gambar yang perlu kita ketahui dan bisa diaplikasikan saat membuat film pendek, termasuk ECU atau Extreme Close Up, CU atau Close Up, BCU atau Big Close Up, MCU atau Medium Close Up, Knee shot (biasanya ditemukan dalam film-film cowboy), FS atau Full Shot, LS atau Long Shot dan ELS atau Extreme Long Shot.

4. Menentukan Angle
Angle pada dasarnya ada 5, yaitu top, high, eye, low, bottom, crazy. Nah, untuk angle terakhir, ini biasanya yang diambil dengan cara yang tidak biasa. Sebagai contoh, memegang smartphone secara miring untuk mengambil gambar.

5. Garis imajiner
Di dunia videografi, kata imaginer line atau garis imajiner bisa dibilang telah menjadi hal yang lumrah. Dalam artian, semua pasti familiar. Garis imajiner sendiri merupakan garis khayal yang menjadi acuan bagi cameraman dalam mengambil gambar. Tanpa panduan garis imajiner maka gambar yang diambil akan memberikan informasi yang salah.

6. Perhatikan pergerakan kamera (Camera movement)
Gerakan Kamera (Camera Movement) adalah teknik pengambilan video dengan menggerakan camera dengan tujuan memberi kesan dan arti tersendiri. Biasanya teknik seperti ini sangat di perlukan oleh orang yang ingin terjun ke dunia cinematography (film/video).

Jenis pergerakan kamera sendiri ada banyak, semisal Pan, yang merupakan teknik menggerakkan kamera secara horizontal dari satu sisi ke sisi lainnya, baik dari kiri ke kanan atau sebaliknya; Tilt, yakni teknik menggerakkan kamera secara vertikal, dari atas ke bawah ataupun sebaliknya; Crane; Track; Handheld; Zoom dan kombinasi.

Tahap produksi

“Kata kunci di tahap produksi adalah have fun,” kata Yandi.

Polanya selalu sama, resapi, rencanakan, rekam, cut, dan move. Dan mengingat suara adalah hal yang penting, terutama buat dirinya sendiri, fitur zoom in mic yang ada di Samsung Galaxy Note 10 sangatlah membantu. “Karena waktu kita ngedit, suara di shot satu, bisa kita taro di shot yang lain,” imbuhnya.

Selain itu, ada juga fitur super steady cam dan Super slow motion di badan dua pendahulu Note 9, yang bisa sangat membantu dalam pembuatan video.

{Baca juga: Gak Perlu DSLR, Ini Trik Bikin Video Sinematik Pakai Smartphone}

Fitur Super Steady sendiri bertindak sebagai penstabil kamera saat kita merekam video, memungkinkan kita beraksi saat itu juga tanpa perlu mengatur tripod atau mengemas kamera aksi tambahan. Dengan penyajian Super Steady sebagai penstabil video, kita dapat merekam momen dengan lebih sedikit blur dan goyang, bahkan jika kita dan subjek sama-sama bergerak.

Pasca produksi

1. Arsipkan file dengan baik
Bila perlu, buat folder untuk mengelompokkan setiap footage yang kita ambil. Folder pertama bisa diberi nama GOOD, yang artinya sudah bagus atau sesuai keinginan; folder kedua bisa diberi nama CHOICE, yang artinya masih ada kemungkinan bisa digunakan; dan folder ketiga bisa diberi nama NO GOOD, yang artinya, tidak bagus.

“Ini bisa memudahkan dalam proses editing,” lanjut Yandi.

2. Editing adalah proses berkala
Sama seperti membuat film itu sendiri, mengedit juga sama sulitnya. Adakalanya, dibutuhkan waktu lama untuk itu.

3. Buka kemungkinan baru
Sekalipun di tahap pra produksi kita telah menentukan ide, menemukan ide baru dalam perjalanan adalah sah-sah saja.

4. Peka pada sound dengan gambar

5. Instant editing or adobe rush
Nah, untuk bagian ini, beruntung karena Samsung telah membenamkan fitur video editing di badan Samsung Galaxy Note 10. Alhasil, kita tidak perlu lagi repot memindahkan file ke laptop atau komputer.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI