Telset.id, Jakarta – Sebuah laporan mengejutkan datang menjelang dirilisnya smartphone flagship Huawei Mate 30 dan Huawei Mate 30 Pro. Menurut sumber terpercaya, suksesor Huawei Mate 20 Series itu bakal hadir tanpa adanya layanan dan servis Google.
Laporan ini datang dari Nikkei Asian Review, seperti dikutip Telset.id pada Senin (09/09/2019). Menurut sumber terpercaya, Huawei Mate 30 dan Huawei Mate 30 Pro akan dijual tanpa adanya layanan seperti Google Play Store, Chrome, Gmail, YouTube, Maps, dan lainnya.
Tak cuma itu, hilangnya layanan dan servis Google juga berlaku pada smartphone lipat, Huawei Mate X. Tentu, ketiadaan dukungan dari layanan dan servis dari Google bak “pukulan telak” bagi Huawei.
{Baca juga: Bukan “Layar Air Terjun”, Begini Tampang Depan Mate 30}
Sebab, banyak aplikasi yang tersedia di Google Play Store, sangat bergantung dengan Google Play Service agar dapat berfungsi dengan baik.
Selain itu, ketiga smartphone flagship ini juga bakal berjalan di sistem operasi Android yang berbeda daripada biasanya. Pasalnya, ketiganya hanya diizinkan untuk menggunakan Android versi open source.
Masih menurut lampiran Nikkei Asian Review, tidak adanya layanan dan servis Google kemungkinan besar akan berakibat pada penurunan penjualan Huawei yang mencapai lebih dari 10 juta unit di tahun ini. Apalagi, tidak adanya tanda-tanda “melunaknya” sikap Amerika Serikat pada perusahaan asal China ini atas embargo yang diberlakukannya.
Apabila tidak melihat dari sistem operasi yang disematkan di dalamnya, sebenarnya Huawei Mate 30 memiliki spesifikasi kelas atas. Misalnya saja bagian kamera.
{Baca juga: Pindah dari EMUI Android ke HarmonyOS Semudah Update OS}
Smartphone ini diperkirakan akan memiliki empat kamera dengan konfigurasi ultra-wide, wide, telephoto dengan 5x optical-zoom, dan 3D ToF (Time of Flight). Kemudian untuk spesifikasinya, smartphone tersebut didukung oleh prosesor Kirin 990, baterai dengan fast charging 40W, dan wireless charging 27W.
Jika tidak ada kendala, Mate 30 Series segera meluncur secara resmi pada 6 September 2019. (FHP)
Sumber: Nikkei Asian Review