Astronom Jepang Temukan ‘Belalai Gajah Raksasa’ Misterius di Luar Angkasa

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Terkadang para astronom dalam memberi nama objek luar angkasa seolah ingin masuk ke zoologi. Sebut saja di antaranya, Ursa Major, Tadpole Galaxy, dan Crab Nebula. Yang terbaru, para astronon Jepang menemukan “belalai gajah raksasa” alias Giant Elephant’s Trunks.

Melanjutkan dalam tradisi panjang ini, seorang peneliti baru-baru ini mengidentifikasi struktur objek luar angkasa berbentuk kolom raksasa dari ukiran gas dan debu, yang disebut Giant Elephant’s Trunks.

{Baca juga: Misi NASA dan ESA Selamatkan Bumi dari Ancaman Asteroid Raksasa}

Giant Elephant’s Trunks secara astronomi merupakan entitas yang biasa dipelajari. Ketika bintang yang baru lahir masih muda, mereka memancarkan sejumlah besar radiasi, yang dapat mengikis gas dan debu antar bintang di dekatnya.

Menurut NASA, kantung material yang padat lebih tahan terhadap erosi ini, melindungi gas hilir dan debu dari tekanan radiasi dan menciptakan filamen panjang yang menyerupai pachyderm proboscises.

Contoh terkenal dari struktur tersebut termasuk Horsehead Nebula (Nebula Kepala Kuda) dan Elephant’s Trunk Nebula (Nebula Belalai Gajah), serta Pillars of Creation yang sangat fotogenik yang ditemukan di Eagle Nebula.

Para peneliti sering menyelidiki Elephant’s Trunk karena mereka adalah situs kelahiran bintang dan evolusi awal. Dengan menggunakan Teleskop Radio Nobeyama 45 meter di Jepang, astronom Yoshiaki Sofue dari Universitas Tokyo baru-baru ini melakukan survei terhadap pesawat galaksi Bima Sakti kita.

Dalam dua lengan spiral kecil berjarak 15.000 hingga 22.000 tahun cahaya, yang dikenal sebagai lengan Skutum dan Norma, ia melihat tiga Elephant’s Trunk lebih besar dalam ukuran dan massa daripada entitas yang terlihat sebelumnya.

Biasanya Elephant’s Trunk umumnya berjarak beberapa tahun cahaya dan mungkin 10 kali massa matahari kita. Sofue mengamati tiga benda antara 65 dan 160 tahun cahaya, masing-masing seberat sekitar 1.000 hingga 10.000 kali massa matahari.

Sebuah makalah yang menggambarkan penemuan ini sedang disusun untuk diterbitkan dalam Publikasi Masyarakat Astronomi Jepang.

Sebab struktur berbentuk kolom yang lebih kecil adalah tempat lahir bagi bintang-bintang yang baru lahir. Kepada Live Science, Sofue mengatakan bahwa Elephant’s Trunk dapat diciptakan oleh aktivitas pembentukan bintang berskala besar di galaksi.

{Baca juga: Meteorit yang Jatuh di Australia Mengandung Mineral Aneh}

Ia menduga, mungkin mereka adalah bagian dari daerah gugus globular bermassa rendah, kumpulan bola bintang-bintang kecil yang muncul.

Sekarang, setelah dia mengumandangkan temuan ini, Sofue mengaku ingin melakukan peninjauan secara sistematis terhadap datanya dengan harapan menemukan lebih banyak Elephant’s Trunk dan mendaftarkannya di sebuah atlas astronomi agar dipelajari para peneliti lain. [BA/HBS]

Sumber: Live Science

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI