Telset.id, Jakarta – Jaringan 5G diprediksi akan siap digelar di beberapa negara di Asia Tenggara pada 2020 mendatang, seperti Thailand, Singapura dan Malaysia. Tetapi, apakah 5G juga akan hadir di Indonesia?
Diungkapkan Senior Director Government Affairr for SEA and Pacific Qualcomm, Alex Orange, Indonesia belum bisa dipastikan apakah mengikuti jejak negara-negara Asia Tenggara atau tidak dalam menyelenggarakan teknologi 5G.
Pasalnya, Indonesia masih harus menghadapi beberapa tantangan terlebih dahulu. Salah satunya adalah spektrum 5G.
{Baca juga: XL Prediksi 5G akan Hadir di Indonesia Pada 2022}
“Tahun 2020, Thailand, Singapura, Vietnam dan Malaysia sudah hadir 5G. Namun Indonesia mungkin mencoba untuk hadir secepatnya,” kata Alex di Jakarta, Kamis (22/08/2019).
Saat ini, mulai ada wacana jika spektrum 2,6 Ghz dan 28 Ghz merupakan spektrum yang cocok. Sayangnya, hingga saat ini spektrum 2,6 Ghz masih digunakan oleh satelit.
Selain itu, sampai sekarang juga belum ada regulasi terkait spektrum yang bakal digunakan untuk jaringan generasi kelima tersebut. “Jaringan 5G sudah siap tumbuh di Indonesia. Kita berharap pemerintah membuat regulasi terkait spektrum mana yang cocok untuk jaringan 5G,” tambah Alex.
Hal serupa dikatakan juga oleh Director Government Affairs Qualcomm International, Nies Purwati. Menurutnya, pemerintah belum menentukan frekuensi mana yang dipakai untuk jaringan 5G.
“Di Indonesia sendiri belum ada frekuensi 5G yang ditentukan oleh pemerintah,” tutur Nies.
{Baca juga: 5G Baru Dimulai, Huawei Sudah Kembangkan Teknologi 6G}
Ia menilai jika jaringan 5G harus memerlukan spektrum frekuensi baru. Tujuannya, agar jaringan bisa digunakan secara masif baik untuk industri maupun konsumen.
“Untuk 5G juga membutuhkan alokasi frekuensi baru, karena 5G memberikan karakteristik baru, Network-nya adalah long latency, speed tinggi, dan itu akan berguna menyampaikan layanan-layanan, Mobile Broadband, pakai Internet sehari-hari dan Internet of Things (IoT),” tukasnya. (NM/FHP)