Telset.id, Jakarta – Sebagai dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, Huawei kabarnya menurunkan jumlah produksi ponsel baru. Hal itu terungkap berkat informasi dari seorang sumber anonim.
Dikutip Telset.id dari 9to5google, Minggu (2/6/2019), sumber tersebut membeberkan bahwa Foxconn menangguhkan produksi untuk beberapa ponsel setelah perusahaan Huawei menurunkan jumlah pesanan.
Bocoran ini jelas merupakan sinyal bahwa Huawei benar-benar terpapar keputusan AS yang memasukkan Huawei dalam daftar hitam. Bisnis Huawei di luar China, khususnya AS dan Eropa, pun terancam ambruk.
{Baca juga: Dampak Embargo AS, Minat Pelanggan Huawei Menurun}
Beruntung, di tengah prahara yang menerpa, Huawei tetap mempertahankan posisi sebagai vendor ponsel terbesar kedua di dunia. Menurut laporan keuangan kuartal I-2019, Huawei masih menempel ketat Samsung.
Perusahaan riset pasar Gartner Inc melaporkan hasil pengiriman ponsel pada kuartal I-2019, di mana Samsung tetap di urutan pertama dengan 71,62 juta unit. Namun, angka itu turun 1,3 persen dibanding tahun lalu.
Di bawah Samsung, Huawei mencatat penjualan 58,4 juta unit. Pangsa pasar Huawei naik dari 10,5 persen pada kuartal I-2018 menjadi 15,7 persen pada perioda yang sama tahun ini. Huawei melejit di pasar negara Eropa.
{Baca juga: Lawan Embargo, Huawei Menentang Pasal NDAA Amerika Serikat}
Pengiriman ponsel Huawei meningkat 50 persen menjadi 59,1 juta unit pada kuartal I-2019 sehingga berhasil membenamkan Apple di peringkat ketiga. Apple sendiri mengalami penurunan penjualan menjadi 44,56 juta unit. [SN/HBS]
Sumber: 9to5google