Telset.id, Jakarta – Pemerintah Perancis mengembangkan aplikasi pesan instan khusus pegawai pemerintahan. Aplikasi itu diklaim punya tingkat keamanan lebih bagus, dan akan menggantikan pemakaian Telegram, WhatsApp. dan sejenisnya.
Menurut ZDNet, aplikasi pengganti WhatsApp bernama Tchap itu diluncurkan pada 18 April 2019 lalu dan tersedia di semua sistem operasi perangkat, baik Android maupun iOS.
Sementara dasbor berbasis web untuk aplikasi pesan instan dengan enkripsi end-to-end pun saat ini tengah dikembangkan.
Sesuai tujuan awal, hanya pegawai pemerintah Prancis yang bisa mendaftar Tchap. Namun, pemerintah Prancis juga membuka kode Tchap dan mengunggahnya ke GitHub agar organisasi lain bisa mengembangkan aplikasi serupa lain untuk keperluan internal.
{Baca juga: Demi Lindungi Data Warganya, Perancis Bikin WhatsApp Sendiri}
Sejatinya, Tchap dibuat agar alur komunikasi internal di pemerintahan tak perlu terhubung ke layanan pihak ketiga seperti Telegram, WhatsApp, dan sejenisnya. Mereka takut ada penyusupan intelijen asing dan kemudian pesan-pesan rahasia pemerintah bocor keluar.
Pembuat Tchap adalah Interministerial Directorate of Digital and Information System and Communication of the Stat yang berada di bawah National Cybersecurity Agency milik Prancis. Dengan kata lain, Tchap hadir untuk memberi keamanan bagi pengguna.
Tapi, ada rumor bahwa Tchap punya celah keamanan. Beberapa jam sejak dirilis, seorang peneliti keamanan bernama Baptiste Robert menemukan celah di Tchap yang membolehkan siapapun mendaftar sekaligus memata-matai komunikasi internal pemerintah Prancis.
{Baca juga: Perancis Desak Dunia Gagas Regulasi Dunia Internet}
Celah keamanan tersebut tak terlalu sulit untuk dieksploitasi. Seperti dikutip Telset.id, Senin (22/4/2019), caranya hanya menambahkan domain pemerintahan Prancis di belakang email yang didaftarkan. Contohnya, name@domain.com@french-goverment-domain.com. [SN/HBS]
Sumber: ZDNet