Telset.id, Jakarta – Gojek dilaporkan telah menyandang situs decacorn atau perusahaan dengan valuasi mencapai USD 10 miliar atau Rp 141,6 triliun. Kabar Gojek decacorn ini dilaporkan oleh lembara riset CB Insights dalam The Global Unicorn Club.
Dalam situs resmi CB Insights, valuasi Gojek telah menembus USD 10 miliar dan menduduki peringkat 19 secara global.
Meningkatnya valuasi Gojek sejatinya tidak terlepas dari masifnya injeksi modal yang masuk ke perusahaan besutan Nadiem Makarim itu.
{Baca juga: Rudiantara Rayu Singapura Investasi di Indonesia}
Sejak tahun 2014 mereka terus menghimpun dana dari luar negeri maupun dalam negeri. Seperti Google, Tencent Holdings, Temasek Holdings, Astra International dan Meituan Dianping.
Terakhir pada 2018, Gojek berhasil memperoleh dana hingga USD 1,5 miliar atau Rp 21,2 triliun dari sejumlah investor, dan di awal tahun ini juga berhasil meraup dana USD 1 miliar atau Rp 14,1 triliun.
Dengan dana tersebut, mereka akhirnya melakukan ekspansi pasar di sejumlah negara di Asia Tenggara dan mengoptimalkan layanan pembayaran digital melalui fitur Gopay.
{Baca juga: Grab jadi Perusahaan ‘Decacorn’ Pertama di Asia Tenggara}
Sebelumnya, Perusahaan layanan transportasi pesaing Gojek, yakni Grab telah mengalami peningkatan status unicorn menjadi decacorn. Bahkan perusahaan asal Singapura itu mengklaim menjadi decacorn pertama di Asia Tenggara.
Informasi terkait decacorn Grab ini diumumkan sendiri oleh mereka di laman resmi perusahaan. Grab menjelaskan bahwa status tersebut telah meningkat dari sebelumnya unicorn, karena telah memiliki nilai valuasi sekitar USD 11 miliar atau Rp 155,3 triliun.
“Kalau unicorn sebutan untuk startup bernilai lebih dari USD 1 miliar, sedangkan decacorn adalah lompatan berkali-kali dari unicorn atau bernilai 10X lipatnya. Mau tahu siapa sih yang sudah menjadi decacorn ini? Grab adalah decacorn pertama di Asia Tenggara” tulis Grab. (NM/FHP)