Jepang akan Kirim Robot Astronot ke Bulan

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Menjelajahi Bulan menggunakan tubuh robot astronot yang berbasis di ruang angkasa dari Bumi, akan menjadi kenyataan bagi para pekerja di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Sebab, Jepang telah berencana mengirim robot telepresence ke luar angkasa dan kemungkinan akan menjelajahi Bulan.

Proyek ini merupakan hasil dari kemitraan baru antara Badan Eksplorasi Ruang Angkasa Jepang (JAXA) dan startup robot ruang angkasa yang disebut GITAI.

Seperti dikutip Telset.id dari The Sun, Minggu (31/03/2019), JAXA dan GITAI ingin mengirim armada robot ke ISS pada tahun 2020.

Tujuannya, agar robot dapat melakukan pekerjaan kasar atau berbahaya, sehingga astronot manusia dapat berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih penting seperti penemuan ilmiah.

Salah satu pendiri dan CEO GITAI, Sho Nakanose, mengatakan kepada IEEE Spectrum, proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi mengatasi resiko keamanan dan masalah biaya.

“Kami ingin mengatasi masalah biaya dan keamanan perjalanan manusia dengan menggunakan teknologi robotika,” jelasnya.

{Baca juga: Tahun 2024, Astronot NASA akan Tinggal di Bulan}

Dia menambahkan, pengiriman manusia adalah masalah yang paling mendesak dan mengakar dalam industri luar angkasa. Oleh sebab itu, mereka mengembangkan robot telepresensi ruang karena dapat dibuat lebih cepat lebih praktis daripada robot otonom.

GITAI telah meluncurkan video yang menampilkan sebuah robot mirip manusia yang dapat melakukan tugas-tugas sederhana di laboratorium, yang sengaja didesain seperti stasiun luar angkasa ISS.

Startup ini mengklaim, salah satu robot yang dikirimkannya ke luar angkasa dapat mengirimkan video 360 derajat berkualitas tinggi ke Bumi hanya dengan penundaan 60 milidetik.

Perusahaan mengatakan bahwa mengirimkan robot ke luar angkasa akan memangkas biaya hingga sepersepuluh dari biaya pengiriman manusia ke ISS.

Namun, para astronot tidak perlu khawatir akan kehilangan pekerjaan mereka. Sebab, beberapa robot yang digunakan adalah robot semi-otonom atau dikendalikan dari jarak jauh, sehingga kemampuan para astronot masih dibutuhkan.

{Baca juga: China Berhasil Daratkan Pesawat di “Sisi Gelap Bulan”}

Sementara itu, Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) memastikan diri akan kembali mengirim astronot ke Bulan pada tahun 2024. Sedangkan, China baru saja mendaratkan pesawat antariksa Chang’e 4 di sisi terjauh Bulan. [BA/HBS]

  Video Pilihan   

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI