Telset.id, Jakarta – CEO Bukalapak Achmad Zaky akhirnya diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan pada Sabtu (16/2/2019). Dalam pertemuan itu, bos Bukalapak itu menyampaikan permintaan maafnya secara langsung kepada Jokowi atas kicauannya tentang ‘Presiden Baru’ yang sempat heboh hingga memunculkan tagar #UninstallBukalapak.
Zaky datang sekitar pukul 10.30 WIB. Dalam pertemuan itu, Jokowi didampingi Seskab Pramono Anung dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.
Seperti diberitakan Antara, selain menyampaikan permintaan maafnya, tapi dalam pertemuan itu Zaky juga berterima kasih ke Jokowi karena telah mau menerimanya.
Bos Bukalapak itu mengatakan ingin melurusakan maksud dari kicauannya tentang ‘Presiden Baru’ yang diposting pada Kamis (14/2/2019) malam dan telah dihapusnya. Tweet itu menjadi heboh dan mengundang kemarahan netizen, terutama pendukung Jokowi.
“Tadi saya menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden yang sudah mau meluangkan waktunya untuk bertemu dengan saya, mengundang saya ke istana. Secara pribadi, saya sampaikan maaf kepada Bapak dan luruskan juga yang kemarin,” jelas Zaky.
{Baca juga: Nge-tweet “Presiden Baru” di Twitter, Bos Bukalapak Minta Maaf}
Zaky mengaku khilaf atas pernyataannya di media social, dan telah salah memberikan data informasi yang tidak akurat dalam cuitannya. Ia sangat menyesali cuitannya yang terkesan memojokkan pemerintah, serta menginginkan “Presiden Baru”.
Dia mengakui sangat berterima kasih atas kebijakan serta dukungan pemerintah Indonesia yang diberikan selama ini kepada Bukalapak.
Selain menyampaikan permintaan maafnya, Zaky mengaku dalam pertemuan itu banyak berdiskusi dengan Jokowi tentang program industri kreatif yang memajukan negara.
“Yang sangat saya apresiasi, tadi kita diskusi banyak mengenai rancangan pemerintah untuk membuat Indonesia maju,” ujar Zaky.
Selain permintaam maaf secara langsung kepada presiden, Zaky juga sudah meminta maaf secara resmi dan melalui akun Twitter pribadinya.
“Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” tulis Achmad Zaky.
“Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” jelasnya.
Ia mengatakan, pada prinsipnya dirinya dan Bukalapak sangat memperhatikan kemajuan industri teknologi di Indonesia. Zaky juga sangat berharap agar investasi dalam bidang riset dan SDM tingkat tinggi bisa menjadi salah satu pendorong kemajuan Indonesia.
Achmad Zaky dan Bukalapak amat sangat berterima kasih atas kebijakan serta dukungan pemerintah Indonesia yang diberikan selama ini kepada Bukalapak. Achmad Zaky dan Bukalapak dengan ini pula menyatakan akan terus berkomitmen untuk membangun Indonesia melalui teknologi.
“Kami sangat berharap agar investasi dalam bidang riset dan SDM tingkat tinggi bisa menjadi salah satu pendorong kemajuan Indonesia,” tambah Zaky.
{Baca juga: Pro-Kontra Warganet Atas Cuitan “Presiden Baru” Bos Bukalapak}
Seperti diketahui, warganet Twitter sedang ramai mengunggah cuitan dengan tagar #UninstallBukalapak. Tagar tersebut menjadi respon warganet terhadap kicauan bos Bukalapak, Achmad Zaky di Twitter soal “Presiden Baru“.
Kasus ini bermula saat Zaky mengunggah cuitan melalui akun Twitter pribadinya, @achmadzaky terkait dana riset dan pengembangan. Dalam cuitannya yang diunggah pada Rabu (13/2) tersebut, Zaky mengomentari dana riset di Indonesia yang tertinggal jauh dari negara lainnya. (HBS)