Waduh, Oracle Lakukan Diskriminasi Terhadap Karyawannya?

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Oracle dikabarkan melakukan diskriminasi secara sistematis terhadap karyawan wanita dan kaum minoritas. Akibatnya, para karyawan Oracle tersebut kehilangan total gaji hingga lebih dari USD 400 juta atau Rp 5,7 triliun.

Hal itu terkuak berdasarkan dokumen pengadilan dari Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat. Dalam dokumen tersebut, dikutip Telset.id dari CNET, Kamis (24/01/2019), raksasa teknologi yang berbasis di California, Amerika Serikat itu telah menurunkan gaji pekerja wanita dan kaum minoritas.

Tak cukup, perusahaan tersebut kabarnya juga membiarkan mereka memulai karier di level yang paling rendah.

{Baca juga: Facebook Dinilai Diskriminatif pada Pekerja Kulit Hitam}

Selain itu, Oracle pun dituduh membuat para pekerja wanita dan kaum minoritas bekerja di posisi dengan gaji yang tak sesuai standar.

“Oracle menekan gaji awal para pekerja wanita dan non-kulit putih. Oracle juga memberi posisi dengan tingkat lebih rendah serta menekan gaji mereka selama bekerja,” demikian tertulis di dokumen Departemen Tenaga Kerja AS.

Dokumen tersebut pun menuduh bahwa perusahaan ini memiliki preferensi kepada pekerja Asia yang baru lulus kuliah. Informasi menyebut, 90 persen dari 500 karyawan barunya selama 2013 sampai 2016 adalah orang-orang dari Asia.

{Baca juga: Duh! Karyawan DJI Ramai-ramai Korupsi Uang Perusahaan}

Perbedaan gaji adalah satu masalah yang dihadapi oleh banyak perusahaan teknologi. Silicon Valley bahkan sering mendapat pertanyaan tentang cara memperlakukan pekerja wanita dan kaum minoritas, termasuk dalam hal promosi.

Sekadar informasi, Oracle adalah pengembang sistem manajemen basis data, perangkat lunak untuk mengembangkan basis data, dan lain-lain. Perusahaan ini didirikan pada 1977 di AS, dengan jumlah karyawannya saat ini mencapai puluhan ribu orang. (SN/FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI