Telset.id, Jakarta – Xiaomi secara resmi menjadikan Redmi merek independen. Vendor smartphone asal China itu akhirnya menjadikan Redmi sebagai sebuah sub-brand. Ini artinya, Redmi akan berdiri secara mandiri seperti Pocophone atau juga Realme yang menjadi sub-brand dari Oppo.
Dikutip dari situs resminya, Xiaomi telah menunjuk Lu Weibing untuk mengepalai Redmi. Lu akan mengontrol desain, penjualan, dan dan pembangunan merek. Lu sendiri bukanlah orang baru di industri smartphone mengingat ia pernah presiden di Gionee.
Perpisahan tersebut membuat publik bertanya-tanya soal alasan Xiaomi melakukan langkah tersebut. Sebab, Redmi adalah salah satu seri terlaris yang pernah dimiliki Xiaomi. Sejauh ini, seri Redmi telah terjual 278 juta secara global.
Langkah Xiaomi melepas Redmi terbilang mirip dengan langkah Oppo yang berpisah dari Realme. Hal tersebut menyiratkan kesan bahwa Redmi dihadirkan untuk menghadang Realme yang saat ini tengah berkembang pesat.
{Baca juga: Redmi Resmi “Pisah” dari Xiaomi}
Di India, Realme kini menjelma sebagai salah satu brand besar. Menurut data Counterpoint, Realme sudah masuk ke lima besar merek smartphone terbesar di India. Sebuah pencapaian yang terbilang cemerlang untuk pendatang baru.
Di Indonesia sendiri, Realme telah mencetak kesukesan yang masif. Melalui keempat produknya, Realme 2, Realme 2 Pro, Realme C1, dan Realme U1, mereka berhasil merebut hati masyarakat. Pada Hari Belanja Online Nasional 11.11 di Lazada, Realme mencatatkan penjualan untuk ketiga varian produknya sebanyak 40.000 unit dalam waktu 21 menit.
Sementara itu, pada perayaan Hari Belanja Online Nasional 12.12, Realme U1 berhasil memecahkan kembali rekor dengan mencatatkan penjualan sepuluh kali lebih banyak dari rekor yang pernah ada di Shopee.
{Baca juga: Realme U1 Pilihan Pamungkas Smartphone Selfie Terbaik di Akhir Tahun}
Untuk tahun ini, Realme diperkirakan akan terus berkembang pesat. Sebab, perusahaan yang didirikan oleh Sky Li bersama Madhav Sheth itu terus menegaskan komitmennya untuk merilis produk terbaik kepada masyarakat.
Lantas, antara dua merek ini, siapa yang akan memenangkan hati masyarakat? Pada akhirnya, perusahaan dengan inovasi terbaik yang akan menjadi pemenang pasar. (MS)