Telset.id, Jakarta – Sistem Cloud telah menjadi pilihan utama bagi berbagai perusahaan di dunia, karena mereka dapat menghemat anggaran pengelolaan data. Bahkan, saat ini tercatat seperempat perusahaan dunia telah mempercayakan data-data penting mereka dikelola cloud.
Berdasarkan hasil survey Independent Oracle User Group yang bermitra dengan Amazon Web Services (AWS) terhadap 202 manager data dan IT di Australia, terungkap bahwa setiap 1 dari 4 byte data perusahaan dikelola oleh penyedia cloud publik.
Sementara untuk pembuatan database perusahaan yang baru, hampir setengahnya ternyata dikelola oleh penyedia cloud publik.
{Baca juga: Kembangkan Cloud, IBM Akuisisi Linux Rp 517 Triliun}
“Pada saat yang sama, 2/3 atau sekitar 65% responden mengatakan bahwa mereka akan pindah ke pengaturan cloud hybrid dalam 1-2 tahun kedepan,” kata survei tersebut, seperti dikutip Telset.id dari ZDNet, Sabtu (22/12/2018).
Survei ini pun mengungkapkan, bahwa cloud ditargetkan untuk mengganti fungsi yang ada di perusahaan, bukan mendukung sesuatu atau hal yang baru. Sebab, 58% responden mengindikasikan cloud bakal digunakan untuk memperbarui atau menggantikan sistem yang ada.
{Baca juga: Microsoft Punya Fitur Baru Bernama Cloud Clipboard, Apa Istimewanya?}
Sementara 41% sisanya menyatakan bahwa sistem cloud akan dimanfaatkan untuk menambah fungsional baru di perusahaan mereka.
Terkait arsitektur cloud, 34% proyek pada perusahaan dibangun menggunakan model hybrid cloud. Lalu 33% lainnya, dibangun pada database yang seluruhnya menggunakan sarana cloud. Kemudian 23% sisanya, terhubung dengan software sebagai aplikasi layanan perusahaan.
Survei ini juga membeberkan, bahwa masalah jaringan dan konektivitas menjadi problem utama yang dihadapi oleh perusahaan yang sedang mengimplementasikan proyek berbasis cloud. Masalah ini menempati posisi teratas dengan persentase mencapai 37%.
{Baca juga: Mundur dari Proyek Cloud Pentagon, Ada Apa dengan Google?}
Kedua, ditempati oleh implementasi dan keahlian pengelolaannya dengan persentase 35%. Posisi ketiga dengan persentase yang sama, ditempati oleh masalah performa dari layanan cloud yang digunakan.
Dalam surveinya juga, Independent Oracle User Group menyatakan bahwa implementasi awal layanan cloud oleh perusahaan-perusahaan di dunia biasanya terdapat pada lingkup luar dari inti bisnis perusahaan, seperti organisasi komunikasi pemasaran. Namun makin kesini, fungsi cloud lebih mendekat ke inti dari perusahaan. (WS/FHP)