Telset.id, Jakarta – Minggu lalu, muncul kabar bahwa Microsoft akan berpindah ke Chromium, mesin rendering yang digunakan oleh Google untuk browser Chrome. Meski mendapat pujian, namun kebijakan itu juga tak luput dari kritikan. salah satu kritikan datang dari CEO Mozilla, Chris Beard.
Salah satu alasan Microsoft akan menawarkan Chromium adalah ingin memberikan pengalaman menjelajah web yang lebih konsisten kepada pengguna.
Hal tersebut juga bisa mendorong lebih banyak pengguna untuk menggunakan peramban Microsoft Edge yang tingkat adopsinya masih sangat minim.
Dilansir Ubergizmo, menanggapi kebijakan Microsoft itu, CEO Mozilla, Chris Beard memberikan kritikannya kepada raksasa perangkat lunak itu.
Menurut Beard, keputusan Microsoft itu merupakan strategi bisnis bagus, tetapi juga buruk karena memberi kendali infrastruktur dasar online kepada perusahaan.
“Inilah kenapa Mozilla ada. Kami bersaing dengan Google bukan karena itu adalah peluang bisnis yang bagus. Kami bersaing dengan Google karena kesehatan kehidupan internet dan online bergantung kepada kompetisi dan pilihan,” tegasnya.
Sekadar informasi, Microsoft merangkul proyek open source besutan Google, Chromium, untuk pengembangan Microsoft Edge di desktop. Microsoft juga mengumumkan pemisahan pembaruan peramban dari Windows 10.
Microsoft turut mengumumkan bahwa Edge akan tersedia ke seluruh versi yang mendukung di Windows dan macOS. Microsoft meluncurkan Edge pada bulan Juli 2015 sebagai peramban utama atau default dan eksklusif di Windows 10.
Sayang, tingkat adopsinya tidak terlalu tinggi meski pada September 2017 lalu Microsoft mengklaim bahwa Edge telah tersedia di 330 juta perangkat aktif. Microsoft tidak pernah mengungkap angka pengguna aktif selain kalimat ratusan juta pengguna.(BA/HBS)
Sumber: Ubergizmo