Telset.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dunia sekarang ini sedang menghadapi disrupsi dan Revolusi Industri 4.0 yang membuka peluang bagi anak muda untuk mengembangkan ekonomi kreatif.
Dilansir Telset.id dari laman resmi Kominfo pada Sabtu (08/12), dalam situasi yang disrupsi ini justru membuka peluang bagi pendatang baru di ekonomi digital untuk berkompetisi dengan yang lainnya.
“Inilah terbukanya kesempatan bagi yang kecil untuk mencuri kesempatan dalam situasi seperti ini, membuka kesempatan bagi anak-anak muda yang kreatif, yang inovatif untuk menyalip di tikungan,” kata Jokowi di acara pembukaan Digital Startup 2018 di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Menurut Jokowi, anak-anak muda sekarang ini diberi kesempatan untuk menyalip di tikungan. Hanya masalahnya, mereka mau menyalip atau tidak. Ia menyebutkan, yang dibutuhkan adalah sebuah kerja keras, inovasi, dan keberanian untuk bermimpi besar.
“Saya kira kalau penguasaan teknologi anak-anak muda kita sudah enggak kalah dan orientasinya adalah sociopreneur, memecahkan masalah-masalah yang ada di masyarakat, mencarikan solusi-solusi yang ada di masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Jokowi menjelaskan jika ekonomi digital global tumbuh 2 kali lipat dari kurun 2000-2016 dan tumbuh 2,5 kali lipat dibandingkan pendapatan (PDB) dunia. Artinya, diperkirakan di tahun 2025 ekonomi digital akan mencapai US$ 23 triliun.
{Baca juga: Jokowi: Revolusi Industri 4.0 Harus Diantisipasi Perguruan Tinggi}
“Silakan hitung sendiri jumlahnya total berapa berarti, US$23 triliun kalau dirupiahkan itu akan setara dengan 24,3% PDB dunia, besar sekali,” tutur Jokowi.
Oleh sebab itu, dia mengingatkan perlu diperbanyak inkubator dan akselerator, karena startup-startup tersebut memang membutuhkan itu. Ia juga mengingatkan, ekosistem yang harus digarap tidak hanya di online tetapi juga di offline.
“Dua-duanya ini harus berkolaborasi, enggak bisa hanya urusan yang online saja, enggak bisa,” imbugnya.
Selain itu generasi muda harus mulai membangunkan brand yang simpel dan mudah diingat untuk mereka. Produk industri rumah tangga dan usaha kecil mikro ini, lanjut Presiden, sudah bagus, hanya perlu sedikit sentuhan.
{Baca juga: Presiden Jokowi Ingatkan Dampak Revolusi 4.0}
“Tapi siapa yang menyentuh mereka? Pemerintah enggak mungkin, enggak punya kemampuan untuk itu. Ini harus orang-orang yang memiliki jiwa entrepreneurship yang kuat, yang memiliki pengetahuan bagaimana membangun brand, yang memiliki pengetahuan mengemas sebuah produk, sehingga ada value di situ,” ujar Jokowi.
Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi ditemani oleh jajarannya. Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menkominfo Rudiantara, Kepala Bekraf Triawan Munaf, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, dan Wesley Harjono, CFO Gan Kapital dan President Director Plug and Play Indonesia. [NM/HBS]