Telset.id, Jakarta – Sejak beberapa waktu lalu, Google dikabarkan menggarap mesin pencari baru untuk China bernama Dragonfly. Mesin pencari itu akan mematuhi hukum dan peraturan sensor pemerintah lokal China. Namun, internal Google bergejolak menentang rencana tersebut.
Google akan membawa mesin pencari baru ke China lewat proyek Dragonfly. Raksasa Internet itu melakukan konfirmasi keberadaannya pada sidang Senat, baru-baru ini. Sayang, Google tidak membahas detailnya.
Karyawan Google sekarang meminta lagi kepada perusahaan untuk membatalkan proyek tersebut. Permintaan para karyawan ditulis dalam surat yang diunggah secara online. Sikap itu merupakan yang kali kesekian.
“Kami merupakan karyawan Google yang bergabung dengan Amnesty International. Kami meminta kepada Google untuk membatalkan proyek Dragonfly dan menjamin perlindungan bagi pelapor,” kata para karyawan.
Mereka juga ingin ada perlindungan bagi karyawan yang membuat rincian publik soal proyek rahasia tersebut. Banyak karyawan yang mengetahuinya saat laporan pertama tentang Dragonfly diterbitkan Agustus 2018 lalu.
Lebih dari 4.000 karyawan memasukkan nama ke petisi untuk meminta Google membatalkan proyek Dragonfly. Bahkan, banyak karyawan Google nekat mengundurkan diri dan berjanji tidak akan memperbarui kontrak.
Dikutip Telset.id dari Ubergizmo, Rabu (28/11/2018), para karyawan mengklarifikasi dalam surat bahwa penolakan terhadap Dragonfly bukan karena China. Namun, mereka memiliki alasan khusus lain terkait proyek itu.
“Kami keberatan dengan penggunaan teknologi untuk membantu yang kuat dan menindas yang lemah. Kami minta proyek Dragonfly segera dihentikan,” tambah para karyawan yang belum direspons oleh Google.
Sebelumnya, CEO Google, Sundar Pichai, secara terang-terangan menyatakan bahwa perusahaan tetap mempertimbangkan untuk menghadirkan mesin pencari khusus bagi pengguna China ini. Ia menyebut, Google ingin melayani semua pengguna di dunia.
“Kedatangan kembali Google di China untuk mengakomodasi pengguna yang selalu membutuhkan alat untuk mencari sesuatu via internet. Dengan merambah lagi pasar China, Googla akan menyediakan informasi secara lebih baik,” jelas Pichai.
Ia melanjutkan, kehadiran Dragonfly bisa memberi informasi secara lebih luas kepada masyarakat di berbagai negara. Karenanya, sampai kini, Google masih yakin dengan proyek Dragonfly.
Pichai sangat sadar bahwa proyek Dragonfly telah mendapat penolakan dan memicu amarah karyawan Google. Tak cuma mereka yang ada didalam (perusahaan), pemerintah Amerika Serikat pun terang-terangan tak setuju dengan rencana peluncuran mesin pencari tersebut di China.
“Orang-orang tidak sepenuhnya memahami. Namun, kami harus membuat keseimbangan, termasuk memberi keadilan dengan menyediakan ruang untuk kebebasan berekspresi. Kami bukannya tidak mengikuti aturan hukum di setiap negara,” tutur Pichai. [SN/HBS]
Sumber: Ubergizmo