Telset.id, Jakarta – Lebih dari setengah juta pengguna smartphone Android, telah mengunduh malware yang menyamar sebagai game di Google Play Store. Fakta tersebut, dikemukakan oleh peneliti ESET, Lukas Stefanko yang mengungkapkan 13 game malware yang dibuat oleh developer yang sama.
Ketika ia membeberkannya via Twitter, game-game itu masih bisa diunduh dari Google Play Store.
Dikutip Telset.id dari TechCrunch, Kamis (22/11/2018), dua dari 13 game tersebut masuk kategori banyak peminat sehingga lebih mudah untuk ditemukan.
Jika digabung, 13 aplikasi itu telah diunduh sebanyak 580 ribu kali, sebelum Google memblokirnya.
Dilaporkan, game yang sebagian besar merupakan simulasi mengendarai truk atau mobil ini telah menipu para penggunanya. Mereka hanya akan mendapatkan aplikasi yang penuh dengan bug yang membuat smartphone menjadi bermasalah.
Penyebabnya, game–game itu sedang mengunduh konten dari domain lain yang terdaftar di bawah nama pengembang yang berasal dari Istanbul, Turki.
Diketahui juga, 13 game itu telah dipasang malware tanpa sepengetahuan pengguna sebelum kemudian menghapus ikon aplikasi
Sayang, belum diketahui apa yang dilakukan oleh malware tersebut. Tampaknya, setelah dipindai sekalipun, tidak diketahui apa jenis malware itu. Yang jelas, malware akan secara otomatis diaktifkan ketika smartphone atau tablet baru dinyalakan.
Malware tersebut pun memiliki akses penuh ke jaringan ponsel, yang bisa digunakan hacker untuk mencuri data. Juru bicara Google, Scott Westover, mengonfirmasi bahwa aplikasi-aplikasi itu melanggar peraturan dan telah dihapus dari Google Play Store.
Keberadaan malware tersebut jelas merupakan kegagalan terbaru Google untuk mengamankan toko aplikasi miliknya. Mereka memang sering mendapatkan kritik terkait keamanan aplikasi di Android. Bahkan, Google kerap dibandingkan dengan sistem Apple. (SN/FHP)