Telset.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana menggelar pameran produk Internet of Things (IoT) karya anak bangsa. Dipanggil Hackathon Republic of Internet of Things (RIoT), pameran ini akan digelar pada 24-25 November di Hall Senayan City, Jakarta.
Bekerja sama dengan komunitas IoT Makestro, pameran teknologi bertajuk “Makers Make Nation” ini merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap implementasi IoT di Indonesia dalam menghadapi Indonesia Siap 4.0.
Menurut Dirjen Aptika Semuel Abrijani Pengerapan, pemerintah terus berupaya menjalankan fungsi sebagai fasilitator dan akselerator bagi perkembangan dunia teknologi Indonesia.
“Selama ini kita lihatnya pemerintah fokus kepada startup digital, padahal di belakangnya ada supporting industry IoT yang sudah jadi bagian hidup kita. Sejak tahun lalu sudah kita dorong supaya bisa jadi isu nasional,” kata Semuel di Kantor Kominfo, Jakarta Kamis (08/11)
Menurut Semuel, selama ini pihaknya bekerja sama dengan kementerian, lembaga dan stakeholders lainnya untuk menciptakan marketspace bagi para pegiat IoT sehingga mereka tidak perlu mencari pasar ke luar negeri.
“Selama ini banyak yang mendesain di sini, tapi prototype-nya di luar. Ide itu cepat berkembangnya, butuh penyempurnaan yang baik. Supaya pergerakan inovasinya cepat, pemerintah ingin sediakan makerspace biar komunitas IoT tumbuh. Kalau kita buat peluang besar bagi anak-anak muda berkarya, akan terciptakan solusi bagi permasalahan di negara kita lewat IoT,” jelasnya.
Semuel juga menyatakan jika Kominfo saat ini tengah menyusun standar bagi IoT supaya terdapat regulasi yang jelas bagi teknologi tersebut.
“Disusun oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) bersama dengan komunitas, untuk menjadi pegangan dalam industri IoT,” ungkap Semuel.
Hal yang sama juga dikatakan Veronica selaku perwakilan dari Makerstro. Peserta pameran ini sudah melalui seleksi sejak beberapa bulan lalu. Pada awal September terdapat 280 tim dari berbagai daerah di Indonesia yang telah memasuki tahap 50 besar untuk kemudian disisihkan lagi menjadi 30 besar.
“Ada yang submit dari Aceh, Majene Sulawesi Barat, dan dari Bima NTB. Kita harapkan ini ngga menjadi lomba saja, tapi benar-benar cara memberikan solusi yang tepat sasaran,” papar Vero.
Senada dengan Semuel, penyelenggaraan RIoT 2018, menurut Vero ditujukan untuk meningkatkan kepedulian ekosistem makers dan arti penting pergerakan ekosistem Indonesia untuk mendukung program Indonesia Siap 4.0.
“Selain itu juga untuk menyediakan peluang bagi makers di Indonesia yang sejak 4 tahun terakhir telah menunjukkan pergerakan angka yang signifikan. Kita sama-sama bantu agar tidak sekadar sampai tahap prototyping aja, tapi siap dipasarkan secara masal,” jelas Vero.
Makestro juga bekerja sama dengan BIMP-EAGA (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East Asean Growth Area) untuk mempromosikan bakat anak muda Indonesia untuk ranah mereka terkait internet of things.
Pameran RIoT 2018 ini nantinya meliputi 10 topik, yaitu agrikultur, logistik, energi dan utilitas, industrial IoT, keamanan, kesehatan, fintech, building automation, fleet management, dan transportasi.
Dalam pameran kali ini, pengunjung juga dapat belajar langsung tentang IoT dari hardware hingga pembuatan apliksi android, termasuk jika ingin mengetahui lebih banyak tentang hal yang dibutuhkan startup seperti cara mendapatkan investasi, riset pasar, memasarkan produk hingga membuat rancangan produk IoT baik dari pemilihan konektivitas maupun cloud service. [NM/IF]